Warga dan Pemuda Kampung Wara Kawal Dukung Program Jalan Lingkar Lukmen

Kepala Suku Nikolaus Siep dan Kepala Distrik Pisugi Saat Mendampingi Masyarakat di Wilayah Kampung Wara Distrik Pisugi

Wamena (KT) – Warga masyarakat dan juga Pemuda yang ada di Kampung Wara Distrik Pisugi Kabupaten Jayawijaya mendukung penuh program pembangunan jalan Lingkar Lukmen yang melewati Wilayah Kampung Wara Distrik Pisugi.

Salah satu Kepala Suku di Wilayah itu, Nikolaus Siep menyebutkan, pada dasarnya masyarakat yang ada di Kampung Wara Distrik Pisugi mendukung penuh pembangunan jalan Lingkar Lukmen yang masuk dan melewati Kampung Wara.

“Itu pembangunan jalan baik, kami menerima pembangunan itu,” kata Kepala Suku Nikolaus Siep, Jumat (18/6/2021) di Lokasi Titik “Nol” pembongkaran jalan Lingkar Lukmen di Kampung Wara Distrik Pisugi Kabupaten Jayawijaya.

Kata Kepala Suku Nikolaus Siep, masyarakat yang ada di Wilayah Kampung Wara dan Distrik Pisugi tidak meminta Imbalan kepada Pimpinan Proyek yang mengerjakan jalan Lingkar Lukmen itu, namun masyarakat hanya meminta Wam sebanyak dua ekor untuk digunakan sebagai tanda permisi.

Hal ini dilakukan, jalan yang dibangun akan melewati jalan-jalan yang keramat, sehingga itu sangat berbahaya bagi masyarakat yang ada di Wilayah Distrik Pisugi, terutama warga yang kampungnya atau wilayahnya akan dilewati jalan Lingkar Lukmen.

Terkati pembangunan jalan itu, Kepala Suku Nikolaus berharap kepada Pelaksana Proyek untuk dapat melibatkan anak-anak asli yang ada di Distrik Pisugi dalam hal membantu pekerjaan pembangunan jalan Lingkar Lukmen.

Nikolus melihat, segala sesuatu pembangunan yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat sangat baik untuk kepentingan msyarakat, apalagi dalam pembangunan Jalan Lingkar ini, Pemerintah Provinsi dan juga Kabupaten dapat membangun Rumah bagi masyarakat.

Untuk pengerjaan Jalan Lingkar Lukmen, Kepala Suku Nikolaus Siep menyebutkan, akan terus memantau pekerjaan Jalan Lingkar Lukmen, agar pembongkaran jalan Lingkar Lukmen tidak terlalu dekat dengan Bukit Wara.

“Nanti ada dua orang yang disiapkan untuk mengarahkan pekerja proyek bongkar jalan, sehingga tidak dekat dengan bukit itu,” kata Kepala Suku Nikolaus Siep.

Mewakili Pemuda Kampung Wara Distrik Pisugi, Yosep Siep meyebutkan, pemuda yang ada di Kampung Wara dan Distrik Pisugi pada umumnya akan memberikan jaminan keamanan lokal kepada tenaga pekerja yang membongkar jalan di Kampung Wara Distrik Pisugi Kabupaten Jayawijaya.

Namun, dirinya berharap kepada Pimpinan Proyek yang mengerjakan jalan Lingkar Lukmen di Kampung Wara, untuk memberikan kesempatan ataupun pekerjaan dalam bentuk Subkon kepada anak-anak asli Pisugi yang saat ini memiliki bendera ataupun CV.

“Adik-adik saya ini sangat menerima proyek pembangunan jalan Lingkar Lukmen ini, karena kami sudah beri pemahaman betapa pentingnya jalan ini,” kata Yosep Siep.

Sementara itu, Kepala Distrik Pisugi, Agustinus Kosay, yang mewakili Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menyampaikan terimaksih kepada Bapak Gubernur Provinsi Papua dan Bupati Jayawijaya yang telah berupaya untuk membawa perubahan di Kabupaten Jayawijaya Distrik Pisugi melalui program Pembangunan Jalan Lingkar Lukmen.

“Syukur kepada Tuhan, karena program ini kami tidak bayangkan, jadi saya atas nama pemerintah mengucapkan terimakasih kepada tua-tua adat dan masyarakat yang ada di Kampung Wara yang telah menerima pembangunan jalan Lingkar Lukmen,” kata Kepala Distrik Pisugi.

Menurutnya, semua upaya dan kesepakatan yang terjadi telah dibicarakan bersama tua-tua adat yang ada di Distrik Pisugi khususnya Kampung Wara, dan itu dilakukan selama enam bulan berjalan dan telah mendapatkan persetujuan dari tua-tua adat dan masyarakat.

Diakui Kepala Distrik Pisugi, pada awalnya memang ada rasa keragu-raguan dari masyarakat terkait pembangunan jalan Lingkar Lukmen.

Namun setelah adanya koordinasi dan pendekatan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama tua-tua adat yang ad di Kampung Wara Distrik Pisugi, akhirnya ada persetujuan dari masyarakat.

Sehingga, pemerintah berharap, adanya jalan Lingkar Lukmen yang melewati beberapa wilayah Kampung di Distrik Pisugi, dapat membawa perubahan dan peningkatan perekonomian masyarakat yang ada di Distrik Pisugi.

Menyangkut pembebasan tanah, masyarakat yang ada di Kampung Wara sampai dengan pinggil Kali Aki, hanya meminta Babi sebanyak 2 ekor, sedangkan untuk uang, masyarakat tidak memintanya.

“Khusus di Pisugi ini, menjadi contoh, saya tidak minta untuk lainnya, namun masyarakat Di Pisugi tidak minta uang, mereka hanya minta ternak Babi (Wam) dua ekor,” kata Kepala Distrik Pisugi.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *