JAYAPURA (KT) – Sekretaris Daerah Papua Dance Yulian Flassy minta seluruh masyarakat Papua untuk tidak terprovokasi video kekerasan yang dilakukan dua oknum anggota POM Lanud Johannes Abraham Dimara Merauke.
Kata Sekda, kasus video kekerasan tersebut telah ditindaklanjuti TNI AU dan bahkan kedua oknum tersebur telah memakai kostum tahananan.
“Saya harap semua masyarakat tenang sebab kasus ini sudah ditangani. Jangan lagi dibesar-besarkan dengan harapan pemberitaannya harus dikemas secara baik, sehingga tidak disalah artikan masyarakat luas,” kata Sekda Flassy saat jumpa pers, Rabu (28/7/2021).
Terkait kasus tersebut juga, kata Sekda Flassy, Petinggi TNI telah menyampaikan permohonan maaf, dan dua anggota tersebut akan di proses hukum sesuai aturan yang berlaku di TNI AU.
Selasa (27/7/2021) malam, Komandan Lanud Johannes Abraham Dimara Merauke, Papua, Kolonel Herdy Arief Budiyanto menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi di Jl. Mandala Merauke pada 26 Juni 2021sekitar pukul 10.00 waktu Papua.
Ia menjelaskan, pengamanan terhadap warga yang diketahui bernama Steven oleh dua anggota POM Lanud atas nama Serda Dimas Harjanto dan Prada Vian Febrianto sangat berlebihan.
“Kami mohon maaf sedalam-dalamnya. Saat ini dua anggota tersebut sudah diambil tindakan disiplin dan akan di proses sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku,” kata Herdy.
Ia tegaskan, kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi internal pihaknya dalam melaksanakan tugas pengamanan di wilayah Merauke.
“Ini akan jadi bahan evaluasi kami. Kami harap tidak ada persepsi-persepsi lain, sebab masalah ini sudah diselesaikan secara baik dengan pihak keluarga,” tutupnya. (TA)