JAYAPURA (KT) – Bupati Kabupaten Yahukimo, Didimus Yahuli mewarning oknum masyarakat yang dinilai berani menyebarkan berita hoax tentang pembangunan Markas Komando (Mako) Brimop di kabupaten yang dipimpinnya.
“Saya minta adik-adik, rekan, sarjana atau yang masih menempuh pendidikan atau siapapun untuk berhenti bermain media dan menyebarkan hal-hal yang negatif, buruk dan berita yang tidak benar,” kata Didimus kepada wartawan, Jumat (29/10/2021).
Didimus mengkarifikasi bahwasanya yang dibangun tersebut adalah pos polisi, bukan Mako Brimop sebagaimana yang disampaikan lewat media sosial oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Disebut dengan Mako Brimop! itu berlebihan dan terlalu dipolitisasi. Mako Brimop itu ada di Jakarta. Jangan menyebarkan sesuatu sehingga menjadi konsumsi masyarakat, padahal itu tidak benar dan berpotensi mendatangkan malapetaka baru untuk orang Yahukimo,” tegas Didimus.
Didimus menjelaskan, pembangunan pos polisi tersebut sebagai bagian dari upaya pemerintah dan pihak keamanan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat Yahukimo.
“Saya katakan semua rakyat Yahukimo harus mendapat perlindungan yang sama, agar orang lalu lalang itu tidak merasa takut, hingga pada titik tertentu masyarakat merasa aman, sejuk dan damai maka secara bertahap akan dievaluasi,” jelasnya.
Didimus tidak memungkiri, saat ini sebagian masyarakat Yahukimo masih trauma dengan kejadian penyerangan awal Oktober lalu.
” Dan ini butuh proses, pemerintah, pihak keamanan, tokoh masyarakat, adat dan agama berupaya semaksimal mungkin berupaya mengembalikan rasa aman itu, agar masyarakat dapat beraktifitas normal,” katanya.
Untuk itu, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat agar dapat bersama-sama dengan pemerintah menciptakan situasi damai di Yahukimo.
“Promosikan hal-hal yang positif, hal yang benar dan baik dan punya nilai integritas agar kita bisa naikkan derajat kita pada level yang lebih tinggi,” ajaknya.
Terkait dengan pembangunan Pos Polisi tersebut, juga dibenarkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Yahukimo, Yosias Mirin. DPRD Yahukimo, kata Yosias justru mendukung penuh langkah pemerintah membangun pos tersebut.
” Itu hanya pos polisi, tapi pekembangan dimedia yang dipolitisir oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab,” katanya menambahkan
Dilain sisi Yosias berharap pemerintah daerah segera mencari solusi terkait nasib para pengungsi yang saat ini masih enggan kembali ke rumahnya pasca kejadian penyerangan awal Oktober lalu. **