Lecehkan Nama Pendeta Di Facebook, Pemuda Kristen Biak Numfor Marah Dan Buat Laporan Polisi

Para Pemuda Kristen Di Biak Numfor Dan Para Pendeta Di Biak Numfor Membuat Laporan Polisi Di Polres

BIAK (KT) – Puluhan Pemuda dari dominasi Gereja di Kabupaten Biak Numfor tidak terima atas perkataan kasar, salah satu oknum pengguna media social (Medsos) Facebook yang melontarkan kata makian kepada Pendeta. Laporan polisi pun telah dilayangkan kepada oknum tersebut.

“Kami selaku pemuda Kristen yang ada di Kabupaten Biak Numfor sangat marah kepada salah satu orang yang telah mengeluarkan kata makian dan melecehkan jabatan para pendeta. Kami menilai itu adalah tindakan yang sangat salah. Oleh sebab itu kami memberikan dukungan penuh kepada para pendeta untuk bertindak tegas akan hal ini, kata Pat Bone Korwa”jumat (29/4/2022).

Laporan kepolisian terhadap kasus tersebut telah dibuat di Polres Biak Numfor sejak, rabu (27/4/2022) kemarin. Puluhan pemuda mendampingi puluhan pendeta dari dominasi gereja untuk membuat laporan polisi itu.

Pantauan media ini, para pemuda bersorak menginginkan agar oknum itu dapat segera ditangkap dan ditangani oleh pihak kepolisian, karena dinilai ungkapanya di medsos sangat fatal. Lontaran tegas pemuda dilontarkan di depan pihak kepolisian yang menerima laporan.

Seketaris Persekutan Gereja-Gereja (PGG) Biak Numfor, Pdt.Yan Arthinus Mbaro, sangat kecewa atas perkataan kasar yang diungkapkan di facebook uuntuk para pendeta. Untuk pendeta di 297 Gereja di Biak Numfor harus tetap focus melaksanakan tugas panggilan pelayanan Tuhan. Oleh sebab itu, kami telah menerima aspirasi dari pemuda Kristen Biak Numfor yang mengadukan persoalan tersebut.

“Atas nama PGG Biak Numfor sangat menyayangkan atas tindak yang tidak beretika atas pelecehan nama Pendeta, dengan menulis sejumlah kata kasar kepada kami para pendeta di medsos facebook. Karena, kami pendeta merupakan wibawa Gereja di tanah ini yang telah berjuang memberikan pelayanan rohani yang terbaik untuk jemaat, mulai dari bayi, remaja, menikah bahkan sampai ajal menjemput. Kami pendeta selalu siap melayani,”katanya sembari mengelus dada tanda sedih.

Sementara itu, Ketua Klasis Biak Selatan, Pdt.George Korwa mengatakan, dasarnya ia yang didampingi para pemuda akan mendorong pihak Kepolisian, agar oknum yang melakukan pelecehan kepada pendeta harus di proses asecara hukum. Polisi harus menemukan siapa oknum tersebut. Ketika mengetahui siapa oknum tersebut, jika oknum itu merupakan warga Gereja maka akan dilayani oleh pihak ketua jemaat di gereja tersebut. Namun, jika oknum tersebut berasal dari agama yang lainnya, maka akan diserahkan kepada pemuka agamanya.

“Karena kami tidak mau Biak Numfor yang sudah rukun ini tercederai hanya karena kepentingan yang dapat berdampak kepada hal yang merugikan warga sekitar. Mari kita gunakan medsos dengan bijak tanpa harus mengeluarkan perkataan yang menyakiti sesama. Mari kita jaga Biak Numfor, agar tetap aman,”harapnya. (DFW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *