Wamena (KT) – Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Kepolisian akan tetap menjaga Solidaritas dan menjaga Kondusivitas di Wilayah Kabupaten Jayawijaya.
Pasca diduga dipukulnya dua anggota TNI Kodim 1702 Jayawijaya yang dilakukan oleh oknum satuan Satgas Brimob penugasan dari Mabes Polri pada Sabtu (20/8/2022) sore, Dandim 1702 Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib menyebutkan, pihak TNI dan juga Polri telah melakukan Konsilidasi di satuan masing-masing.
“Saya di satuan saya beri pemahaman dan menangkan anggota saya, kemudian di Brimob Dansat juga melakukan hal yang sama, karena perdamaian itu wajib,” ungkap Dandim 1702 Jayawijaya, Minggu (21/8/2022) di Wamena.
Menurutnya, dirinya bersama Kapolres dan juga Dansat Brimob serta Kapolres akan melakukan pertemuan guna membicarakan penyelesaian dan perdamaian.
Sedangkan untuk penegakan hukum, Dandim menyebutkan, semuanya kembali ke satuan dan institusi masing-masing, namun dengan kejadian yang terjadi, tentunya akan ada tindak penegakan hukum pada setiap oknum di setiap masing-masing Institusi.
Sejauh ini, dua anggota TNI yang diduga korban yang sempat dipukul oleh beberapa Oknum Anggota Satgas Brimob Penugasan Mabes Polri di Wamena pada Sabtu (20/8/2022) tengah menjalani perawatan.
Terkait informasi penyerangan balasan yang beredar di Jayawijaya, Dandim 1702 Jayawijaya menegaskan, informasi tersebut tidaklah benar, karena dirinya telah mengeluarkan perintah agar semua anggota TNI Kodim 1702 Jayawijaya tetap berada dalam Lingkungan Mako Kodim 1702 Jayawijaya.
Belum ada keterangan resmi dari Pihak Kepolisian terkait persoalan yang terjadi, namun saat media ini mencoba menghubungi Kapolres Jayawijaya melalui pesan Whatsapp, Kapolres Jayawijaya menyebutkan, persoalan yang terjadi masih di dalami Propam Polda Papua.
“Masih kita dalami, ada dari propam polda juga,” sebut Kapolres Jayawijaya melalui pesan Whatsaapnya, Minggu (21/8/2022).