Wamena (KT) – Ikatan Perempuan Bokondini (IPB) menggelar kegiatan Seminar dan KKR selam satu hari di Gedung Gereja GIDI Jemaat Damai Kama Distrik Wesaput Kabupaten Jayawijaya.
Ketua Panitia Pelaksanaan Seminar dan KKR IPB, Margaretha Abami, ST menjelaskan, kegiatan Seminar yang dilaksankan IPB bertujuan untuk membentuk Karakter Ikatan Perempuan Bokondini (IPB) yang kuat, mandiri dan taat melayani Tuhan serta keluarga.
Dijelaskan, tema yang angkat dalam pelaksanaan Seminar dan KKR IPB ialah Perempuan yang di pilih Tuhan dan Sub Thema yang diangkat dalam pelaksanaan Seminar dan KKR IPB ialah melalui Seminar dan KKR serta Natal IPB, kita menjadi The Next Woman yang dipilih Tuhan, dengan meresponi panggilan Tuhan untuk menjadi pelaku Firman dalam keluarga Gereja dan Pemerintah.
Peserta yang mengikuti kegiatan Seminar dan KKR, berasal dari Bokondini, Wamena, Mamberamo Tengah dan Jayapura.
Tujuan lain dari pelaksanaan Seminar dan KKR IPB, ialah untuk merangkul semua Perempuan IPB, sehingga dapat saling mengenal satu sama lain dan bisa menjadi perempuan IPB yang lebih kuat di kemudian hari.
Ketua Ikatan Perempuan Bokondini (IPB), Selpi D Payokwa berharap kepada semua peserta Seminar dan KKR, terutama perempuan-perempuan Bokondini agar dapat berperan aktif dalam keluarga dan dapat menjadi penolong bagi Suami dan anak-anak.
Selain itu, dirinya juga berharap, Perempuan Bokondini dapat menjadi perempuan yang takut akan Tuhan dan setia serta mandiri dalam melaksanakan ajaran Tuhan di Lingkungan Keluarga, Gereja dan Pemerintah.
Dijelaskan, keberadaan Ikatan Perempuan Bokondini sudah ada dan berdiri Tahun 2018 Silam, dan telah melaksanakan berbagai kegiatan khususnya di bidang kerohanian.
Sementara itu, Ketua Departemen Perempuan GIDI Pusat, Rode Wanimbo, S.PD mengapresiasi inisiatif dari Ikatan Perempuan Bokondini yang telah menggelar kegiatan Seminar dan KKR serta Natal bersama di Wamena Kabupaten Jayawijaya.
Menurutnya, kegiatan Seminar dan KKR merupakan kegiatan yang baik dan positif dalam upaya membekali Perempuan Bokondini agar perempuan Bokondini yang berpotensi dapat mengembangkan bakat yang Tuhan berikan, sehingga peran Perempuan Bokondini dapat berperan lebih aktif dan berdampak bagi keluarga, Gereja dan juga kepentingan umum.
Dirinya berharap, Perempuan Bokondini dapat menjadi tiang Penopang dalam keluarga, Gereja, dan Pemerintah.(NP)