JAYAPURA (KT) – Negara Indonesia dianggap tidak mau mengakui Gubernur Papua Lukas Enembe. Padahal berbagai karya dan perubahan telah dilakukan putra terbaik ini setelah hampir 10 tahun memimpin Bumi Cenderawasih.
Tak hanya karya nyata saja, berbagai terobosan pun sudah dilakukan Lukas Enembe untuk Papua. Lukas Enembe dinilai telah membangun sumber daya manusia Papua untuk memajukan Tanah Papua tercinta.
Salah satu tokoh Politik Papua asal Tolikara, Angginak Kiranagi Kembu Mully pun mengakui segala jasa dan perjuangan yang telah dilakukan Lukas Enembe untuk Papua.
Ia menyebut, berkat Lukas Enembe, ratusan ribu anak Papua dikirim untuk mengenyam pendidikan di luar negeri dan tak sedikit yang telah kembali, bahkan berhasil membangun bangsa dan negeri ini.
“Tentunya dengan output-outpun yang handal ini, mereka akan mengimplementasikan ilmu yang mereka terima untuk kemajuan bangsa ini, toh yang akan harum bukan nama Papua saja, tapi mereka membawa nama Bangsa Indonesia,” katanya.
Selanjutnya, kata Angginak, Lukas Enembe mulai menata dan mambangun kota – kota dan pusat pemerintahan mengikuti zaman, mulai dari di ibu kota Jayapura agar
tidak tertinggal dengan daerah lain di Indonesia.
Hanya saja, ia sangat menyayangkan kerja keras Lukas Enembe ini sepertinya tidak dihargai dan diinginkan oleh Negara. “Negara tidak menginkan hal itu terjadi dan di bangun oleh tangan Gubernur Papua karena tiap tahun selalu di ganggu dengan berbagai kasus,” katanya.
Salah satu contohnya, kata Angginak saat Gubernur Lukas Enembe dikritik abis-abisan lantaran menghadiri sekaligus meresmikan semua pekerjaan dan meresmikan semua pembangunan akhir Desember lalu, yang nama sejak beberapa waktu terakhir Gubernur Lukas masih dalam proses hukum dengan KPK.
“Peresmian beberapa gedung di Papua ini adalah moment istimewa Gubernur Enembe sebagai kesan indah menjelang sisa masa jabatannya. Gubenur Lukas yang saat ini sedang sakit menguatkan raganya untuk hadir agar moment tersebut
dapat di kenang generasi berikut,” jelasnya.
Ia menilai negera terlalu mengobok-obok Gubernur Enembe dengan persoalan hukumnya, dan justru tingkah seperti ini membuat marah rakyat Papua.
“Kami rakyat Papua atau generasi muda tidak paham dalam arti kita bukan anti KPK atau anti hukum, namun cara di perlakukan kepada Lukas Enembe sangat kejam,” katanya
Dari kacamatanya, Angginak melihat seorang Lukas Enembe mempunyai visi besar untuk membawa Papua ke arah lebih maju. Menurutnya cara Lukas Enembe membangun Papua sangat berbeda dengan gubernur – gubernur sebelumnya.
“Seharusnya negara bisa akui dan memberikan penghargaan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe dan mambawa beliau ke level lebih tinggi setingkat menteri, tetapi kok terbalik atau mungkin hanya proklamator kita Alm Bung Karno yang bisa memberikan penghargaan itu, karena beliau seorang negarawan dan nasionalis,” jelasnya.
Setidaknya, jika bukan penghargaan maka perlakukanlah dengan baik. Sebab, sebagai Putra Terbaik Papua, nama Lukas Enembe akan selalu menjadi sejarah bagi Orang Papua dan akan selalu dikenang dihati Rakyat Papua.
“Saya sebagai saksi bisa melihat semua karya Lukas Enembe dan turut merasakan karena ada di generasi ini dan untuk mengenangkan jasa jasanya dalam pembangunan saya mempunya suatu impian untuk membangun patung Lukas enembe atau taman di alam terbuka di Puncak mega kubu – belela dan memberikan nama jalan Lukas Enembe sebagai wujud Apresiasi kepada Gubernur , namun tunggu waktu kapan akan saya wujudkan hal itu,” katanya. **