Wamena (KT) – Perwakilan keluarga Korban Meninggal kejadian Rusuh Sinakma meminta kepada seluruh lapisan masyarakat dan seluruh elemen untuk tidak termakan isu-isu yang beredar dan tidak benar terkait pembayaran 1 Kepala 5 Miliar.
Hal itu dikatakan Arim, Sabtu (4/3/2023) di rumah Duka Kompleks di Yilekma Sinakma Wamena Jayawijaya Provinsi Papua pegunungan (Provinsi-PP).
Arim Tabuni menjelaskan, pertemuan yang dilakukan 9 kelurga korban, Gubernur Papua Pegunungan dan 4 Bupati dan para tim Fasilitator di lapangan pendidikan Wamena merupakan aksi dari korban yang mana telah bacakan 15 poin pernyataan sikap dan ditandatangani oleh korban.
“Jadi 9 korban datang ke lapangan pendidikan Wamena sebagai masa Aksi untuk sampaikan pernyataan sikap 15 poin dibacakan dan ditanda tangani keluarga korban,” jelas Arim Tabuni
Ia mengatakan kami kelurga korban belum menerima 5 miliar secara resmi, kami juga tanya Bupati Lanny Jaya tapi pembayaran itu belum dilakukan.
“Saya ketemu Bupati Lanny jaya baru tanya tapi pembayaran 5 miliar tidak lakukan, jadi informasi yang beredar di gurp wahatsap, media sosial lainnya itu tidak benar,” terangnya
Arim jelaskan Kompensasi bisa dilakukan setelah proses hukum berjalan.
“Isu yang berkembang itu tidak benar karena tidak ada bukti,” jelasnya.
Sekarang, kata Arim, kami butuh untuk pulangkan keluarga duka ke kampung masing-masing dan selesaikan secara budaya.
“Kami minta para bupati untuk bantu sedikit untuk bubarkan kelurga duka dan selesaikan secara adat,” katanya.
Ia minta semua pihak untuk kawal proses hukum terhadap 9 korban warga sipil.
Komnas HAM di Jakarta, LBH dan berbagai elemen untuk kawal proses hukum terhadap pelaku yang diduga merupakan aparat keamanan.
“Semua pihak kawal proses hukum terhadap 9 pelaku penembakan oleh Komnas HAM dan Bantuan Hukum Lain,” tegasnya.
Sesuai tuntutan kita akan dikawal dengan baik, sehingga keadilan terjadi terhadap keluarga korban yang meninggal.
“Hukum harus ditegakkan terhadap 9 pelaku penembakan dan puluhan warga lain mengalami luka,” katanya.
Diketahui, 9 orang yang meninggal diduga akibat tertembak peluru aparat keamanan dan kena tempat sasaran.(NP)
