Honorer RSUD Wamena Gelar Demo, Tuntut Honor

Honorer Tenaga Medis RSUD Wamena Gelar Demo, Tuntut Hak Honor

Wamena, (KT)-Tenaga honorer rumah sakit umum Wamena, Kabupaten Jayawijaya melakukan aksi demontrasi, di depan rumah sakit umum Wamena, lantaran hak mereka belum dibayarkan.

Honorer Tenaga Medis RSUD Wamena Gelar Demo, Tuntut Hak Honor

Hak honorer yang belum dibayarkan, tiga bulan dan jasa BPJS belum dibayarkan selama satu tahun.

Tenaga honorer, terdiri dari perawat, bidang, dokter, sekitar 200 tenaga honorer, mogok kerja,hingga ada kejelasan pembayaran hak mereka, dari manajemen rumah sakit dan memerintah Jayawijaya.

“ Honor tiga bulan,April- juni, dan jasa suasta,BPJS 28 april 2022-Juni 2023 sekarang ,belum dibayar, maka kami lakukan aksi protes disini,” kata Viktor Yikwa, selaku kordinator aksi demontrasi, Senin,(19/6/23).

Selama ini dilakukan pemotongan dana BPJS itu dikemanakan, belum jelas, kami petugas honorerpun belum pernah ditetima.

Menurutnya, ini bukan rumah sakit swasta ini rumah sakit pemerintah, masa harus demo baru berikan hak. Kami layani seluruh masyarakat lapago provinsi Papua pegunungan.
” Kami tunggu penjelasan dari pihak manajemen kordinasi ke pemerintah, maupun direktur rumah sakit Wamena,” kata Viktor.

Para tenaga honorer punya kebutuhan rumah tangga, kebutuhan biaya hidup,sangat meningkat. Tenaga honorer selau setia melaksanakan tugas, sekalipun sudah malam.

” Kami juga harus bayar kos, kebutuhan anak, kebutuhan rumah tangga, tugas kami sudah lakukan dengan baik, soal pembayaran hak selalu saja menghambat dan tertunda-tunda, dari dulu, ada aksi protes baru ada kejelasan, cara ini sangat kami kesal,” ujarnya

Disini,Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas hanya satu, dua orang, kelebihan dikerjakan oleh tenaga honorer.
“Pokonya tidak ada tenaga honorer yang masuk, selama gaji belum masuk di rekening, tidak ada tenaga honorer yang main lewat belakang, kita akan jaga, pagi, siang dan sore,” katanya.

Selain itu, kata Viktor, nasip P3K maupun K2, hingga sekarang belum jelas. ” Nasip K2, P3K, hingga saat ini belum jelas, biarkan ASN saja yang kerja,” ungkapnya.

Setelah kordinasi dengan manajemen rumah sakit, akan komunikasi dengan pemerintah daerah, Namun hingga saat ini belum jelas.
” Jadi simpan siur, setelah kami aksi baru mau dibayarkan dua bulan, kami akan tunggu, tenaga honorer tidak masuk kantor sampai ada kejelasan,” tutup Viktor.

Terkait tuntutan honorer , wartawan konfirmasi kepala tata usaha, Rumah Sakit Umum Daerah (KTU) Nikolaus Mata, Namun tidak mau meberikan keterangan. (AW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *