Warga Gelar Aksi Demo di Kantor Bupati Keerom, Tuntut Pembebasan Sekda Trisiswanda Indra

Arso, (KT) – Suasana di Kantor Bupati Keerom, Jalan Trans Irian Arso, berubah tegang pada Kamis (30/05) sekitar pukul 14.00 WIT saat sejumlah warga menggelar aksi demo. Mereka menuntut agar Sekretaris Daerah (Sekda) Keerom, Trisiswanda Indra, segera dibebaskan dari tuntutan terkait dugaan korupsi.

Para demonstran membawa berbagai spanduk dan baliho yang berisi tuntutan mereka. Salah satu spanduk bertuliskan, “Kami masyarakat asli Keerom dan non asli Keerom, meminta kepada Bpk Bupati Keerom bebaskan Bpk Trisiswanda Indra Sekda Keerom”. Tuntutan ini menunjukkan dukungan masyarakat terhadap Sekda yang saat ini tengah menghadapi tuduhan serius.

Selain itu, spanduk lain berbunyi, “Kami minta hadirkan pelapor yang melapor dan mengatasnamakan masyarakat adat Keerom segera dihadirkan”, serta, “Bpk Trisiswanda Indra Sekda Keerom yang mampu menyelesaikan persoalan keuangan Kabupaten Keerom hak-hak ASN, Perusahaan 2x dan masyarakat Keerom”. Spanduk-spanduk ini ditempelkan di dinding atau jendela Kantor Bupati Keerom dengan harapan pesan mereka dapat dilihat oleh ASN ataupun warga lainnya.

Aksi yang berlangsung sekitar satu jam ini tidak mendapat tanggapan dari pejabat terkait di Kabupaten Keerom. Hanya Kapolsek Arso Kota, AKP Sunardi, yang hadir bersama sejumlah personil untuk mengamankan jalannya aksi demo damai tersebut. “Boleh sampaikan aspirasi, tapi tidak boleh palang,” pinta AKP Sunardi kepada para demonstran, mengingatkan mereka untuk tetap menjaga ketertiban.

Elisabeth, salah satu pendemo, dalam orasinya mengatakan, “Kami minta Bupati Keerom, berikan keadilan, terkait kasus yang menimpa Sekda Keerom Trisiswanda Indra.” Seruan ini memperlihatkan keinginan warga agar pemerintah daerah turun tangan dalam menyelesaikan kasus yang menimpa Sekda.

Yohanis, pendemo lain yang datang dari Senggi, juga menyampaikan harapannya agar Bupati Keerom turut serta dalam menyelesaikan masalah ini. “Bupati Keerom harus turun untuk bantu selesaikan masalah Sekda. Sekda yang selalu lihat kami,” kata Yohanis, menekankan peran penting Sekda dalam melayani masyarakat.

Aksi demo ini digelar setelah Sekda Keerom Trisiswanda Indra ditahan di Rutan Polda Papua karena dugaan kasus korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) tahun 2018 dengan kerugian negara mencapai Rp18,2 miliar. Kasus ini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat yang merasa bahwa Sekda telah banyak berjasa dalam menyelesaikan berbagai persoalan keuangan di Kabupaten Keerom.

“Kami masyarakat adat orang asli Keerom dari Alang-alang 5 sampai Towe Hitam, hari ini Kamis, 30 Mei 2024, kami melakukan aksi tuntutan keadilan demi kemanusiaan kami bicarakan hak, di Kabupaten Keerom,” ujar Elisabeth dalam video yang diterima redaksi. Pernyataan ini menunjukkan solidaritas masyarakat adat terhadap Sekda yang mereka anggap sebagai pemimpin yang peduli dan memperjuangkan hak-hak mereka.

Meski aksi demo berlangsung damai, ketidakpuasan warga terhadap penahanan Sekda Keerom menunjukkan bahwa isu ini memiliki dampak besar terhadap stabilitas sosial dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah. Demonstrasi ini menjadi bukti bahwa masyarakat setempat sangat menginginkan keadilan dan keterbukaan dalam penanganan kasus-kasus hukum yang melibatkan pejabat daerah.

Diharapkan, dengan adanya aksi ini, pemerintah daerah dan instansi terkait dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menuntaskan persoalan ini dengan bijaksana dan adil, demi menjaga kepercayaan dan keharmonisan di Kabupaten Keerom.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *