Pertemuan Inspiratif: Maximus Tipagau dan Ust. Usman P. Baso di Tengah Gemerlap MTQ se-Tanah Papua

TIMIKA, (KT) – Di sela-sela acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) se-Tanah Papua yang berlangsung di kota Timika, terjadi sebuah pertemuan yang menginspirasi antara dua tokoh dari latar belakang yang berbeda, namun sama-sama memiliki semangat yang kuat untuk memajukan komunitas mereka.

Maximus Tipagau, seorang aktivis sosial dan pendidikan, berjumpa dengan Ust. Usman P. Baso, S.A.G, penulis Al-Quran Raksasa yang telah dikenal luas akan dedikasinya dalam menyebarkan pesan-pesan agama melalui karya monumental ini.

Acara MTQ yang digelar di Timika menarik perhatian banyak kalangan, tidak hanya dari peserta lomba tapi juga tokoh-tokoh penting dari berbagai bidang. Salah satu momen penting dalam acara tersebut adalah ketika Maximus Tipagau, yang terkenal dengan upayanya dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, bertemu dengan Ust. Usman P. Baso. Pertemuan ini bukan hanya simbolik, tetapi juga menunjukkan sinergi antara dua dunia yang kerap dianggap berbeda: aktivisme sosial dan religiusitas.

Maximus Tipagau, yang selama ini fokus pada pendidikan anak-anak di daerah pedalaman Papua, mengungkapkan kekagumannya terhadap karya Ust. Usman P. Baso. “Pertemuan dengan Bapak Ust. Usman adalah momen yang sangat menginspirasi. Karya Al-Quran Raksasa yang beliau buat bukan hanya sebuah pencapaian monumental, tetapi juga sebuah simbol dedikasi dan semangat untuk menyebarkan pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan,” ujar Maximus.

Ust. Usman P. Baso, yang telah mengabdikan hidupnya untuk menulis Al-Quran dalam ukuran besar, menyambut hangat pertemuan ini. Dalam diskusi singkat mereka, Ust. Usman berbagi cerita tentang proses penulisan Al-Quran Raksasa, yang membutuhkan ketekunan dan kesabaran luar biasa. “Al-Quran Raksasa ini adalah hasil dari doa, kerja keras, dan keinginan untuk memberikan sesuatu yang istimewa kepada umat. Saya berharap karya ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk generasi muda Papua,” ungkap Ust. Usman.

Pertemuan ini berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan saling menghargai. Maximus dan Ust. Usman berbicara tentang pentingnya pendidikan dan pengetahuan dalam membangun masyarakat yang kuat dan bermartabat. Mereka sepakat bahwa meskipun bekerja di bidang yang berbeda, tujuan mereka pada dasarnya sama, yaitu menciptakan perubahan positif dan memberikan kontribusi nyata bagi komunitas mereka.

Selain berdiskusi tentang karya dan misi masing-masing, Maximus dan Ust. Usman juga membahas kemungkinan kolaborasi di masa depan. “Kami melihat ada banyak peluang untuk bekerja sama dalam program-program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan memadukan pendekatan sosial dan religius, kita dapat menciptakan inisiatif yang lebih komprehensif dan efektif,” kata Maximus.

Ust. Usman menyambut baik ide tersebut dan menambahkan, “Kolaborasi antara berbagai bidang adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berarti. Saya sangat terbuka untuk bekerja sama dengan Maximus dan pihak lain yang memiliki visi yang sama.”

Pertemuan antara Maximus Tipagau dan Ust. Usman P. Baso di acara MTQ se-Tanah Papua menjadi bukti bahwa perbedaan latar belakang bukanlah penghalang untuk bekerja sama demi tujuan yang mulia. Justru, pertemuan ini menunjukkan bagaimana semangat dan dedikasi dari dua dunia yang berbeda dapat bersatu untuk menciptakan dampak yang lebih besar bagi masyarakat.

Di tengah gemerlapnya acara MTQ, pertemuan ini menjadi sorotan dan memberikan inspirasi bagi banyak orang yang hadir. Diharapkan, langkah-langkah nyata yang diambil oleh Maximus dan Ust. Usman setelah pertemuan ini akan membawa perubahan positif dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Papua dan sekitarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *