Timika (KT) – Insiden kekerasan yang terjadi pada 5 Agustus 2024 di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, telah memicu keprihatinan mendalam di kalangan tokoh masyarakat. Pembunuhan pilot asing, Mr. Glen Malcolm Conning, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah mencoreng nilai-nilai kemanusiaan dan menimbulkan duka mendalam di seluruh masyarakat.
Menuel Jhon Magal, tokoh masyarakat Amungme, menyatakan rasa duka dan keprihatinannya atas insiden penyanderaan dan pembunuhan pilot tersebut. “Saya sangat berduka atas kejadian ini. Ini benar-benar menyayat rasa kemanusiaan. Tidak boleh lagi ada peristiwa serupa,” ujar Jhon Magal saat dihubungi melalui WhatsApp pada Selasa, 6 Agustus.
Magal menyoroti bahwa distrik tempat terjadinya pembunuhan masih terisolasi. “Saya meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika untuk tidak membiarkan masyarakat di pedalaman terisolasi. Sinergitas antara Pemerintah Daerah (Pemda), TNI, Polri, dan masyarakat harus terus terjaga untuk memastikan program pembangunan berjalan dengan baik dan situasi keamanan tetap kondusif,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa penting bagi pemerintah untuk mencari solusi agar masyarakat tetap terlayani meskipun terisolasi. Akses ke daerah pedalaman sangat bergantung pada transportasi udara, seperti pesawat dan helikopter. Magal juga menekankan perlunya jaminan keamanan bagi tenaga kesehatan dan para guru yang melayani masyarakat di pedalaman.
“TNI, Polri, dan Pemkab harus melindungi masyarakat mereka. Jajaran Forkopimda Mimika perlu melakukan upaya pencegahan dan analisis situasi keamanan agar insiden serupa tidak terulang,” ujarnya.
Jhon Magal juga mengimbau kepada TPNPB-OPM untuk tidak menyerang warga sipil. “Jika mereka benar-benar terlibat, saya meminta agar masyarakat sipil dijaga agar tidak ada korban lebih lanjut,” tegasnya. Ia menekankan bahwa jika OPM menginginkan kemerdekaan, mereka harus menjaga dan melindungi masyarakat sipil dari kekerasan.
“Saya tidak berniat menentang, tetapi masyarakat harus dilindungi agar tidak ada lagi insiden yang merugikan mereka,” tambahnya. Magal mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mendukung upaya penegakan hukum. “Kita harus menunjukkan solidaritas dan mendukung upaya penegakan hukum. Mari kita berdoa agar keluarga korban diberi ketabahan dan situasi di wilayah ini segera membaik,” pungkasnya.
Anggota DPR Papua dari Daerah Pemilihan Mepago, Thomas Sondigao, juga menyampaikan rasa belasungkawanya atas pembunuhan pilot asing tersebut. “Saya turut belasungkawa atas pembunuhan pilot tak berdosa di Mimika,” kata Sondigao saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Sondigao mengungkapkan ketidak terimaannya terhadap peristiwa tersebut. “Ini soal kemanusiaan. Nyawa seseorang tidak bisa dibeli, hanya Tuhan yang berhak menentukan. Pembunuhan ini adalah pelanggaran serius terhadap hak hidup dan keamanan,” ucapnya.
Ia meminta pemerintah Kabupaten Mimika untuk segera memberikan pelayanan kepada masyarakat yang masih terisolir. “Pemerintah harus segera membantu masyarakat di daerah pedalaman,” tegasnya.
Sondigao juga mengkritik penggunaan APBD Kabupaten Mimika yang besar, yaitu 7,5 triliun rupiah. “Dengan dana sebesar itu, masih ada daerah yang terisolir. Dana ini harus digunakan dengan bijak, jangan hanya untuk kota tetapi juga untuk daerah yang membutuhkan,” pungkasnya.
Dalam situasi yang penuh tantangan ini, solidaritas dan tindakan nyata dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Mimika.