Timika, (KT)- Tim hukum pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Mimika, Maximus Tipagau dan Peggi Patrisia Pattipi, menggelar pembekalan hukum kepemiluan untuk koalisi partai pendukung, relawan, dan pengusung. Acara ini berlangsung pada Kamis dan Jumat, 7-8 November 2024, di Kota Mimika, Papua Tengah, dengan dihadiri oleh 100 peserta.
Pembekalan ini dibuka secara resmi oleh calon wakil bupati Peggi Patrisia Pattipi. Dalam sambutannya, Peggi mengapresiasi langkah tim hukum dari Jakarta yang memberikan dukungan terhadap kesiapan tim Maximus-Peggi dalam menghadapi pemilu.
“Pembekalan ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman hukum di tingkat daerah, agar para saksi dapat menghadapi berbagai tantangan dalam pemilu dengan kesiapan yang matang,” ujar Peggi di Posko Hukum Maximus-Peggi, Jalan Cendrawasih, Mimika, Kamis (7/11/2024).
Materi pembekalan yang diberikan kepada saksi mencakup pelanggaran kepemiluan dan peran strategis saksi dalam proses pemilu. Dua narasumber, Soleh UG dan Zuhad Aji Firmantoro, memberikan materi terkait jenis-jenis pelanggaran serta prosedur pengumpulan bukti yang dibutuhkan apabila terjadi sengketa yang memerlukan penyelesaian di Mahkamah Konstitusi.
“Para saksi bukan hanya pengawas, tetapi juga garda depan yang memastikan pemilu berjalan dengan jujur dan adil. Kami ingin mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menangani situasi di lapangan,” jelas Soleh UG dalam sesi pelatihannya.
Antusiasme peserta sangat terlihat, dengan semangat tinggi mengikuti pelatihan yang dipandu oleh para narasumber. Hal ini menunjukkan kesiapan mereka dalam mendukung pelaksanaan pemilu yang bersih dan transparan.
Pembekalan ini merupakan bagian dari strategi Tim Maximus-Peggi untuk memperkuat komitmen mereka dalam menjalankan pemilu yang tidak hanya mengutamakan kemenangan, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip keadilan dan penegakan hukum di Papua Tengah.
“Kami ingin memastikan bahwa pemilu ini berjalan sesuai dengan prinsip kejujuran dan integritas, serta taat pada hukum. Dengan begitu, kami tidak hanya ingin memenangkan hati masyarakat, tetapi juga memastikan bahwa proses pemilu ini berlandaskan pada nilai-nilai yang benar,” pungkas Peggi.
