Jayapura, (KT)- Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku berhasil melaksanakan simulasi penanggulangan keadaan darurat yang kompleks, melibatkan skenario kecelakaan dan kebakaran truk skid tank LPG di jalur vital penghubung Jayapura–Sentani. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memastikan kesiapsiagaan operasional, baik dari sisi personel maupun sarana prasarana, dalam menghadapi potensi insiden yang memiliki dampak luas.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Awan Raharjo, menjelaskan bahwa simulasi kali ini dirancang dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi karena dilakukan di ruang publik dan menyertakan potensi bahaya yang signifikan.
“Kami mengembangkan skenario terbakarnya truk skid tank LPG yang kemudian berevolusi menjadi jet fire hingga skenario terburuk, Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion (BLEVE). Skenario BLEVE dipilih karena memiliki radius bahaya hingga lebih dari 200 meter, jauh melampaui dampak jet fire yang sekitar 35 meter. Tujuannya adalah melatih kesigapan tim darurat kami untuk memahami tanggung jawab dan merespons kondisi krisis dengan tepat.”
Fokus pada Koordinasi dan Mitigasi Dampak Luas
Awan menekankan pentingnya sinergi dalam penanganan keadaan darurat dengan risiko tinggi. Simulasi ini melibatkan pelatihan intensif untuk mengelola tiga aspek utama: penanganan kebakaran, pengendalian lalu lintas, dan penanganan korban serta evakuasi masyarakat.
“Penanganan kondisi darurat ini menuntut koordinasi erat antara Pertamina Patra Niaga, instansi terkait (Kepolisian, Pemadam Kebakaran, BPBD, Rumah Sakit), dan yang terpenting, masyarakat sekitar. Kami harus memastikan setiap langkah dilakukan dengan cepat dan tepat untuk meminimalisir dampak yang luas,” ujarnya.
Simulasi Jaminan Suplai di Tengah Keterbatasan Akses
Selain penanggulangan insiden di lokasi, simulasi juga mencakup manajemen rantai pasok. Skenario di lokasi kejadian menutup akses jalan utama, yang berpotensi mengganggu suplai BBM, LPG, dan Avtur di area Jayapura dan Sentani.
“Kami juga mensimulasikan perencanaan suplai yang komprehensif agar layanan vital kepada masyarakat, baik BBM, LPG, maupun Avtur, tetap berjalan lancar meskipun akses utama terputus akibat proses penanganan darurat,” tambah Awan.
Di akhir kegiatan, Awan Raharjo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat. “Kepada pihak Kepolisian, Rumah Sakit, Pemadam Kebakaran, BPBD, dan seluruh masyarakat, kami ucapkan terima kasih atas dukungannya. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesiapan internal kami, tetapi juga memperkuat sinergi kita semua ke depannya.”












