Wamena (KT) – Kapolres Jayawijaya, AKBP Tonny Ananda Swadaya menegaskan, akan mengejar dan menindak tegas para pelaku yang melakukan kerusuhan di Pasar Wouma pada Rabu (24/4/2019) sore hari.
Penegasan itu diungkapkan usai menerima ratusan warga masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Nusantara, Kamis (25/4/2019) di halaman Mako Polres Jayawijaya.
Ratusan warga aguyuban Nusantara itu diterima langsung oleh Bupati Kabupaten Jayawijaya, Kapolres Jayawijaya, Dandim 1702 Jayawijaya dan Danyon 756 WMS.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Tonny Ananda dalam kesempatan itu mengungkapkan, dirinya tidak akan segan-segan mengambil tindakan tergas terukur dan terarah kepada para pelaku kerusuhan yang menyebabkan dua orang warga sipil asal suku batak menjadi korban dan salah satunya telah meninggal dunia.
“Saya akan tetap melakukan tindakan tegas dan terukur kepada masyarakat yang berbuat anarkis dan kami komitment akan memburu mereka,” ungkap Kapolres Jayawijaya.
Terkait masih beredarnya minuman keras yang diduga kuat sebagai pemicu kejadian, Kapolres Jayawijaya memastikan akan melakukan swiping rutin dan melakukan pengejaran kepada para pengedar minuman keras yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
Dijelaskan, dalam melakukan penindakan dilapangan, dirinya tidak akan mundur untuk tetap melakukan tindakan tegas terhadap oknum warga yang melakukan kejahatan.
“Kami tidak akan mundur untuk menindak tegas setiap kejahatan di Jayawijaya, saya akan tetap di depan,” tegas Kapolres Jayawijaya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Jayawijaya dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, aspirasi yang disampikan oleh warga paguyuban nusantara tentunya akan segera di tindaklanjuti oleh Kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
Bupati Jhon Richard Banua, SE.M.Si memastikan, kejadian yang terjadi di Wouma kemarin di picu oleh minuman keras lokal, sehingga pemerintah Jayawijaya sangat berharap kepada warga paguyuban untuk membantu pemerintah dalam memerangi minuman keras di Kabupaten Jayawijaya.
Kerusuhan Wouma sendiri terjadi pada sore hari yang menyebabkan dua korban masyarakat sipil asal suku batak terpaksa dilarikan ke RSUD Wamena, dan dari kedua korban tersebut, salah satunya telah meninggal dunia.
Pasca meninggalnya warga sipil asal Suku Batak itu, telah memancing kepedulian warga Paguyuban Nusantara untuk datang menyampaikan aspirasinya di hadapan Kepolisian Polres Jayawijaya.
Aspirasi yang disampaikan oleh warga paguyuban Nusantara itu diantaranya, Mengutuk keras atas kejadian rusuh di Wouma yg mengakibatkan korban meninggal dan luka – luka dari warga kita yg tdk ada kaitan dgn kejadian dan miminta semua warga IKB-J dan paguyubun Nusantara melakukan bersama aksi damai menuntut jaminan keamanan ke Polres Jayawijiya dan sebagai bukti solidaritas dan tanda turut berduka kita diminta kepada semua warga IKB-J dan paguyuban Nusantara agar menghentikan aktivitas usaha 1 (hari) penuh Kamis, 25 April 2019 diseluruh Wamena dan sekitarnya.(NP)