JAYAPURA (KT) – Kepala Biro Perbatasan Kerjasama Luar Negeri (PLBN) Provinsi Papua, Susana Wanggai menggelar Rapat bersama stakeholder yang ada di Perbatasan Jayapura, Skouw. Senin (09/09/2019) pagi. Pertemuan itu dalam rangka membahas tentang pembukaan Pos lintas batas Skouw PLBN yang selama sepekan terakhir di tutup.
Dari hasil pertemuan itu, semua komponen yang hadir bersepakat pembukaan Pos lintas batas Skouw PLBN dibuka per 10 Agustus 2019, dengan prosdur pengamanan ketat dari pihak TNI/Polri dan diback-up pihak security dan imigrasi,demi menertibkan pelintas batas yang hendak melintas ke Wilayah Indonesia.
Dalam rapat tersebut juga dilakukan pembahasan dimana sebelumnya penutupan penutupan sementara Pos Lintas batas Skow itu terkait dengan kondisi dan situasi yang terjadi di Papua beberapa waktu terakhir. Hal itu, sebagaimana penyampaian pihak konsultan Indonesia yang ada di Vanimo.
Pada kesempatan itu, Komandan Satgas Yonif 713/Satya Tama Mayor Inf Dony Gredinand, S.H., M.Tr.Han., M.I.Pol., dalam tanggapannya menyampaikan dukungan terhadap langkah pemerintah Indonesia yang melakukan kebijakan dalam hal kemanan dan kenyamaan masyarakat Indonesia yang bermukim di wilayah perbatasan Papua-PNG.
“Kami sangat mendukung. Hal ini dilakukan semata-mata demi keamanan dan kenyamanan kita untuk menghindari pelintas Illegal baik dari Papua Nugini ataupun Indonesia,” katanya.
Dony berharap, langkah bijak pemerintah tersebut dapat menetralisir isu-isu di masyarakat yang harus mendapat perhatian lebih.
“Kita semua tau bahwa 5 hari kebelakang ini di Jayapura sudah terjadi kekacauan yang mengakibatkan dampak kerugian bagi pemerintahan setempat”, ungkapnya
Hadir dalam kegiatan ini Bapak Herman (Kepala Divisi Imigrasi Jayapura), Yan Z Numberi (Kepala Admisintrator PLBN
Skouw), Iptu Kasrun (Kapospol Skouw), Martinus Pawara (Kepala Perbatasan Kota Jayapura), Rahmad Turung (Kepala Karantina Wilayah Skouw), Ibu Nurlia (Perwakilan Karantina Kesehatan Wilayah Skouw), dan Marsel (Perwakilan Imigrasi Wilayah SKouw). (TA)