Wamena (KT) – Pihak bandar Udara Wamena memastikan, penerbangan pesawat tujuan Jayapura Wamena dan sebaliknya tetap normal pasca kejadian aksi Senin (23/9/2019).
Hal itu dipastikan langsung oleh Pelaksankan Tugas UPBU Kelas 1 Wamena, Fredy Halattu, Selasa (24/9/2019).
“Operasional pagi ini kita sekarang normal, sesuai hasil kesepakatan tadi malam bersama Wakapolda dandim, danyon, kapolres, bupati, wakil bupati untuk operasional bandara hari ini buka,” jelas Halattu.
Untuk memastikan penerbangan ke Wamena tetap aman dan lancar, Pihak bandara tentunya meminta adanya jaminan keamanan selama jam penerbangan dan untuk sementara ini sudah mendapatkan bantuan pengamanan dari Brimob sebanyak 39 personel, ditambah 11 orang khusus untuk pengamanan bandara, ditambah dari KP3 Udara, Kodim, batalyon.
“Semua rute normal dari bandara tujuan dan asal tetap dilayani, namun kami belum tahu alasan belum ada pesawat yang masuk, yang pasti kami tetap melayani semua penerbangan,” ungkap Hallatu.
Diakui, hingga pukul 10.00 WIT belum ada pesawat sipil masuk, namun yang pasti pesawat sipil tetap akan masuk, dan juga Pesawat Trigana tadi sudah buka check in di sentani cuma sampai saat ini belum lihat pergerakan.
Kemarin ada permintaan untuk pendropingan teman-teman dari Brimob dari Jayapura dua flight kita buka, yang tutup hanya penerbangan sipil, untuk penerbangan militer tetap akan kita layani untuk bantu pengamanan yang akan masuk ke Wamena.
Dijelaskan, dengan kejadian kemarin, beberapa penerbangan terpaksa kami Cencel, diantaranya wings satu flight, Trigana dua flight. Penerbangan kargo, Trigana empat pesawat kemarin hanya terbang satu flight rata-rata empat sampai lima flight per hari dikali empat pesawat di Cencel dan Jayawijaya Dirgantara ada dua pesawat tarcancel tiga flight, kemudian Deraya tercancel tiga flight.
Lanjut Hallatu, untuk mengantisipasi kondisi keamanan informasi yang kami dapatkan terkait dengan bandara selaku tempat vital yang bisa saja menjadi sasaran empuk, berkoordinasi dengan pihak keamanan TNI dan Polri.
“Setelah dapat koordinasi dengan bupati, wakil, dandim, Kapolres dan Danyon untuk antisipasi keamanan di Bandara Wamena. Karena kami berfikir kalau memang bandara lumpuh maka semua pergerakan di Wamena tidak berjalan,” jelas Halattu.
Kata Hallatu, jika melihat kondisi emergency maka pelayanan penerbangan sipil tetap kami tutup, tetapi untuk penerbangan militer tetap kami buka dan terkati penjemputan pengungsi, Hallatu mengakui belum tahu, tetapi baru kooridinasi dengan pihak Auri.(NP)