Wamena (KT) – Pertemuan Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si dengan Suku Mukoko sebagai masyarakat asli penghuni Lembah Baliem telah menghasilkan 8 Ponit penting.
Delapan Point penting itu telah disepakati bersama Suku Mukoko dan telah dibacakan langsung oleh Fredy Huby Mewakili Masyarakat adat Suku Mukoko.
Pertemuan itu sendiri dilaksankan di Gedung DPRD Kabupaten Jayawijaya yang dipimpin langusng oleh Bupati Kabupaten Jayawijaya, dan dalam pertemuan itu hadir juga Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi, Dandim 1702 Jayawijaya serta Kapolres Jayawijaya.
Usai pertemuan itu, Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si memastikan akan meindaklanuti 8 Point yyang diusulkan Suku Mukoko yang bertujuan untuk mendamaikan dan memulihkan Wamena.
“Kita akan lanjutkan dengan pertemuan besaok (red-hari ini) dengan Paguyuban untuk melakukan pernyataan sikap dan pernyataan damai, serta pernyataan maaaf Suku Mukoko terhadap semua korban kejadian,” Kata Bupati Jayawijaya.

Dalam pertemuan hari ini, Bupati memastikan akan mengundang semua kepala Distrik dan tokok-tokoh penting untuk memabahas situasi Jayawijaya dan mengawal Wamena agar tetap aman dan damai.
Selain itu, Pawai bersama akan dilakukan di Kabupaten Jayawijaya, dengan tujuan untuk bersama-sama bergandengan tangan mewujudkan damai di Kota Wamena.
Sementara itu, Juru bicara Suku Mukoko, Fredy Huby mengungkapkan, sangat menyayangkan kejadian yang terjadi tanggal 23 September lalu, karena kejadiannya diluar dugaan kita semua.
Suku Mukoko mau, daerah Wamena Kabupaten Jayawijaya dapat pulih kembali, sehingga semua masyarakat dapat berkatifitas seperti biasa lagi.
“Kita ini bersaudara, kejadian yang terjadi ini jauh dari kemauan kita semua,” ungkap Fredy Huby.
Menurutnya, Suku Mukoko berharap kepada Bupati Jayawijaya untuk dapat memfasilitasi kami agar dapat bertemu langsung dengan seluruh korban-korban kejadian tanggal 23 September 2019.
“Kami ingin minta Maaf terhadap semua korban kejadian, kami Suku Mukoko yang punya lembah balim ini datang untuk memperbaiki daerah ini,” ata Fredy.
Sebagai Suku Mukoko, sangat sedih dan menangis melihat kota Wamena yang sudah hancur berantakan.
Dirinya berharap agar dengan pertemuan yang dilakukan, dapat menciptakan hubungan yang erat kembali, sehingga semua dapat berperan serta membangun Kota Wamena bersama-sama.(NP)
Delapan Point Penting Suku Mukoko diantaranya :
Perlu adanya Kordinasi dan Publikasi oleh kepala Distrik, kepala kampung, untuk mengarahkan masyarakat kembali ke tempat masing-masing baik itu melalui RRI serta mobil keliling yang di koordinir oleh Bapak Esmon Walilo dan Max Marian.
Aktifkan kembali PLN/Penerangan Listirk ditingkat Kampung untuk memberikan rasa nyaman.
Khusus kejadian di Wouma, yang menjadi pelaku kerusuhan adalah masyarakat di luar Wouma dan hal itu akan ditindaklanjuti langsung dengan laporan Kepala Distrik dan Bupati.
Membangun Pos Tentara di Wouma untuk selamanya.
Bantuan sembako/raskin untuk megembalikan masyarakat ke rumah masing-masing.
Untuk saat ini, adik Carlos Huby Ketua LMA jangan dilibatkan untuk situasi ini.
Memfasiltasi paguyuban-paguyuban dan korban non asli Papua untuk saling menyampaikan permohonan Maaf atas kejadain ini.
Apresiasi Kepada Bapak Bupati dan TNI Polri yang telah mengamankan daerah ini.