Atlet PON Unjuk Rasa Tuntut Diperhatikan, Sikap KONI Papua : Mestinya Tugas Atlet Latihan

Atlet PON Unjuk Rasa Tuntut Diperhatikan

JAYAPURA,(KT)- Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH resmi mencanangkan pemusatan latihan atau Training Center (TC) tim PON Papua menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 bulan Agustus lalu.

Sayang, TC atlet Papua yang ditangani langsung oleh Pusat Pembinaan dan Pelatihan Provinsi (Puslatprov) KONI Papua belum berjalan dengan baik, banyak masalah yang menimpa para atlet Papua.

Hal itu terungkap dalam aksi demo beberapa cabang olahraga (cabor) ke Kantor DPR Papua, Jumat (13/12/2019).
Ketua DPR Papua sementara, Jhon Banua Rouw mengatakan, ada beberapa masalah yang harus segera diselesaikan oleh KONI dan Puslatrov Papua maupun pengurus cabang olahraga.

Jadi, masalah yang dihadapai oleh atlet PON Papua itu soal tempat latihan, transpotasi dan konsumsi maupun masalah kesehatan,” ujarnya.

Jhony mengatakan, aspirasi yang disampaikan atlet PON Papua akan ditindaklanjuti dengan memanggil KONI dan Puslatprov Papua.

Sekretaris Umum (Sekum) Kenius Kogoya

“Kami sudah menerima semua aspirasi dari atlet Papua, kami akan panggil KONI dan Puslatrpov, bahkan masalah ini akan kita laporkan kepada Gubernur Papua. Karena masalah yang atlet sampaikan ini dengan tulus dan tujuan yang baik untuk melakukan perbaikan ke kedepan, karena harapan mereka juga bisa meraih medali emas untuk Papua pada PON XX nanti,” katanya.

Menurutnya, aspirasi yang disampaikan atlet merupakan suatu masukan atau koreksi yang baik dan harus diterima oleh KONI dan Puslatprov.

Apalagi, katanya, anggaran KONI Papua tahun 2019 sebesar Rp 300 milyar, dengan anggaran yang cukup besar seharusnya atlet-atlet Papua bisa memiliki peralatan latihan yang terbaik, tempat tinggal yang layak, apalagi Papua tidak ikut Pra PON.

“kami imbau kepada KONI dan Puslatprov untuk mengurus atlet Papua dengan lebih baik, berikan fasilitas yang layak bagi mereka,” tegasnya.

Ditambahkan, jika fasilitas latihan atlet PON Papua tidak memadai, maka jangan kita tuntut prestasinya. “kalau fasilitas latihan tidak baik, bagaimana kita minta prestasi, namun juga melihat anggaran yang besar di KONI bisa menjawab semua persoalan tersebut,” bebernya.

Sementara itu, Sekretaris Umum (Sekum) Kenius Kogoya mengatakan, tugas atlet berlatih, kalau ada masalah, disampaikan langsung ke KONI melalui pengurus cabang olahraga.

“Kami akan panggil pengurus cabang olahraga, atlet yang melakukan aksi demo bisa kita berikan sanksi,” tegas Kenius ketika dikofirmasi di ruang kerjanya, Jumat malam.

Menurut Kenius, wisma yang atlet tempati pun sudah disurvei oleh Puslatprov KONI Papua dan layak serta dekat dengan tempat latihan. Oleh karena itu, jika ada masalah disampaikan kepada Puslatprov KONI Papua.

Sementara soal suplemen atau obat, katanya, sebagian disediakan oleh cabang olahraga. Namun pihaknya akan mengecek kembali masalah ini. “ada cabang olahraga yang ambil uang untuk pengadaan suplmen, bahkan saya sudah minta klinik kesehatan di KONI untuk tidak mengeluarkan obat sembarangan, karena takutnya ada masalah kedepan, dan masalah suplemen kedepan akan lebih ketat diberikan kepada atlet, suplemen harus steril, jangan sampai obat yang dikonsumsi atlet mengandung unsur-unsur doping,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *