JAYAPURA (KT) – Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpau mengaku kejahatan konvensional masih juga beriringan dengan dinamika kehidupan masyarakat di Papua. Adapun hasil evaluasi keseluruhan Polda Papua, kejahatan konvensional berupa pencurian kendaraan bermotor masih tinggi jumlah kasus yang ditangani pihak Kepolisian di seluruh jajaran Polda Papua
“Saya dua bulan ini bergabung kembali di Polda kemarin setelah dievaluasi saya baru menyadari, ternyata kita sibuk – sibuk dengan konflik berbagai permasalahan, tetapi ada juga kejahatan konvensional yang terus beriringan bahkan pemacu lajunya kejahatan itu sendiri,” kata Kapolda disela kegiatan ibadahnya di Gereja Elim Abepura, Minggu (29/12/2019).

Pada kesempata itu, Kapolda menghimbau kepada warga jemaat agar selalu waspada dengan kendaraan yang dimiliki. Kata Kapolda, Pencurian pemberatan, yaitu pencurian di malam hari. I
“tu juga masih terus ada maka terus tingkatkan kewaspadaan itu, kalau lihat ada gejala-gejala yang tidak normal. Tiba-tiba ada sekelompok orang yang di sekeliling rumah kita tidak ada hujan tidak ada angin tiba-tiba mereka ada di sekitar rumah kita itu pertanda tidak bagus, maka dari itu kita harus kasi warning dan perketat keamanan di lingkungan masing-masing,” katanya
Ia mengatakan, pencurian dengan kekerasan masih ada terjadi dan yang lain, termasuk bahaya narkoba yang masih terus membayang-bayangi kehidupan generasi di Papua. “Yang terpenting bapak ibu di wilayah kita sudah masuk kelompok-kelompok yang mau mengganggu kita tentang terorisme. Kelompok Lampung, kelompok Sumatera Utara, kelompok Solo sudah pernah diungkap dan ada disini mereka sedang berlatih di sini. Karena wilayah kita cukup luas cukup nyaman bagi mereka untuk melakukan pelatihan-pelatihan,” jelas Kapolda
Disisi lain, Kapolda mengatakan, Polda Papua bersama Kodam XVII Cenderawasih, seluruh Stakeholder pemerintahan, Tokoh-tokoh, pemimpin umat beragama, adat dan perempuan pemuda terus bekerja membangun komunikasi sinergi untuk menciptakan situasi aman dan damai.
“Kemarin sedikit terganggu persoalan di Jayapura, Wamena, Timika Deyai dan beberapa daerah lainnya bahkan yang terakhir di Yahukimo, Nduga, Sugapa, Intan Jaya dan sebagainya masih saja ada teriak-teriak aksi daripada saudara-saudara yang sementara ini belum sepaham, belum mau bersama dengan kita dan kehidupan-kehidupan kita kedepan karena mereka masih berpikir yang berbeda,” kata Kapolda.
Lanjut Kapolda, prinsip penegakan hukum di Kepolisian harus ada bukti yang cukup, mereka sedang merancang apa, menyiapkan sesuatu seperti apa nah itu baru bisa kita tangkap. “Memang kadang-kadang kesal di hati, karena kita tidak boleh asal tangkap karena harus kita buktikan tentang keterlibatan atau perbuatan awal melawan hukum yang mereka lakukan. Karena yang setiap kami tangkap, amankan yang kami proses hukum harus kita pertanggung jawabkan di sidang pengadilan dan di pengadilan hakim biasanya meminta bukti itu, kalau tidak ada bukti mereka di pulangkan,” jelasnya
Setelah melaksanakan Ibdah di gereja pukul 13.30 Wit Kapolda Papua Irjen Pol Drs Paulus Waterpauw bersama keluarga melaksanakan kunjungan ke Mc. Arthur. Pada kesempatan tersebut Kapolda Papua juga memberikan tali asih berupa sembako kepada pengasuh/ pembina siswa di rindam, pemberian tali asih di berikan secara simbolis kepada Karindam. **