Wamena (KT) – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya mengambil langkah cepat untuk segera memulangkan Mahasiswa Asal Kabupaten Jayawijaya ke kota Studi masing-masing di Luar Jayawijaya untuk melanjutkan kuliah.
Bupati Kabupten Jayawijaya, Jhon Ricahard Banua, SE.M.Si mengakui, pemulangan Mahasiswa Asal Kabupaten Jayawijaya ke Kota Studi masing-masing dikarenakan adanya permintaan orang tua.
Selain itu, adalah tanggungjawab pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk meingkatkan Sumberdaya Manusis khusus Kabupaten Jayawijaya.
“Pertemuan ini bersama 10 orang mahasiswa yang telah siap untuk dipulangkan, dan ini merupakan permintaan dari para orang tua mahasiswa yang disampaikan langsung saat kunjungan Bupati dan Wakli Bupati ke distrik-distrik selama Desember 2019 lalu,” ungkap Bupati Banua.
Diakui, pemerintah sudah melakukan pendataan nama Mahasiswa, asa Distrik, asal tujuan Kota Studi, dengan tujuan agar dalam proses pemulagan ke kota Studi tidak mengalami kendala.
“Jadi hari ini saya panggil perdistrik, jadi biodatanya mereka susah serahkan ke kita dan kita akan fasilitasi mereka untuk kembali ke kota studi masing-masing,” ungkao Bupati Banua usai pertemuan yang berlangsung di ruang rapat bupati, Selasa (28/1/2020).
Bagi mahasiswa yang sudah mengambil cuti, pemerintah Kabupaten Jayawijaya akan berkordinasi dengan pihak Kampus, agar Mahasiswa bersangkutan dapat melanjutkan studinya.
Jelas Bupati Banua, dari satu distrik rata-rata ada 10 mahasiswa bahkan lebih, namun untuk jumlah pastinya, pemerintah Jayawijaya akan tetap melanjutkan pengambilan data di lapangan.
“Pada prinsipnya inilah tanggungjawab kami pemda, ini adik-adik kami jadi kami harus bertanggung jawab untuk bisa mengembalikan mereka ke kota studi masing-masing,” jelas Bupati Banua.
Sebagai pimpinan daerah, dirinya sangat menyesal jika adik-adik Mahasiswa khususnya asal Kabupaten Jayawijaya tidak melanjutkan kuliah, karena adik-adik Mahasiswa adalah tongkat Estafet kemajuan Kabupaten Jayawijaya.
Sementara itu, Koordinator Mahasiswa, Ali Sorabut, mengatakan kepulangan para mahasiswa ini dikarenakan dampak dari peristiwa rasis yang terjadi agustus lalu di Surabaya.
Diakui, Mahasiswa sangat bersyukur karena setelah melakukan pertemuan dengan Pemerintah Jayawijaya, Pemerintah siap memfasilitasi kepulangan Mahasiswa ke Kota Studi masing-masing.(NP)