Diduga Epilepsi, Karyawan CV Pilamo Meninggal

Petugas Tim Covid - 19 Jayawijaya Saat Menjemput Jenasah Salah Satu Karyawan Tidak Tetap di Distrik Walelagama

Wamena (KT) – Salah satu Karyawan Tidak Tetap (KTT) CV. Pilamo meninggal Dunia di Wilayah Distrik Walelagama.

Karyawan KTT tersebut bekerja sebagai Helper (Kondektur) pada salah satu alat berat milik CV. Pilamo yang digunakan membongkar jalan tembus antar distrik itu.

Kepala Puskesmas Walelagama, Odi Haluk saat dihubungi Lewat Pesan Whatsapp, Kamis (7/5/2020) membenarkan kejadian itu, dimana Karyawan KTT tersebut meninggal pada Senin (4/5/2020) jam 2 pagi.

Petugas Tim Covid – 19 Jayawijaya Saat Menjemput Jenasah Salah Satu Karyawan Tidak Tetap di Distrik Walelagama

Menurut Odi, pada jam 11 malam Karyawan KTT yang telah meninggal mengalami sakit kejang-kejang dan otot kaku kemudian, dan tepat pada jam 2 subuh yang bersangkutan meningal dunia di lokasi posko atau kemah karyawan di Iwiraima Distrik Walelagama.

Sehingga meninggalnya Karyawan KTT itu sesunguhnya dikarenakan korban terserang penyakit Epilepsi.

Diakui Odi, karyawan KTT tersebut tiba di wamena pada Tanggal 23 maret 2020 setelah adanya pembatasan Wilayah di seluruh Wilayah Papua.

Untuk penanganannya, Odi menjelaskan, telah dilakukan sesuai protap penanganan Covid-19, dimana tim Covid- 19 Jayawijaya langsung turun kelapangan dengan menggunakan APD lengkap guna menjemput jenasah.

Korban sendiri telah dimakamkan di TPU Sinakma, tanpa ada orang atau sanak keluarga yang mengantar, kecuali tim Covid-19.

Sementara itu, Pimpinan CV Pilamo, Adi Chandra mengakui, Karyawan KTT yang meninggal bukanlah karyawan tetap, melainkan bersifat membantu pekerjaan pembongkaran jalan.

Karyawan KTT itu sendiri didatangkan dari Toraja oleh operator alat berat yang bekerja di CV. Pilamo.

Tegas Adi Chandra, yang bersangkutan sudah mengalami penyakit Epilepsi dari Kampungnya.

Ditempat yang berbeda, Kepala Distrik Itlay Hisage Aser Hisage, saat ditemui di Wamena Kota mengakui adanya kejadian itu.

Menurutnya, dari keterangan masyarakat yang jaga, Pasien sebelum meninggal mengalami kejang-kejang.

Diakui Aser Hisage, sebelum Karyawan KTT itu meninggal, ada 10 warga masyarakat lokal yang menjaga tanpa alat pelindung diri yang lengkap sesuai protap penanganan Covid-19. (NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *