Merasa Terancam, ASN Dinkes Jayawijaya Minta Pindah Kantor Kembali Ke Dalam Kota

Wamena (KT) – Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya meminta agar kantor Dinas Kesehatan di kembalikan ke pusat Kota Wamena.

Mewakili seluruh ASN Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Isay Komba, S.KM.M.Kes menjelaskan, sejak operasional perkantoran Dinas Kesehatan di pindahkan tahun 2017 lalu ke Musaima Distrik Hubikiak, jaminan akan situasi keamanan bagi ASN dilingkungan Dinkes Wamena sangat tidak tenteram dan tidak kondusif.

“Kejadian ini telah terjadi sejak Tahun 2017 lalu hingga memasuki bulan Maret di Tahun 2021,” kata Isay Komba, Kamis (4/3/2021) saat dihubngi media ini.

Melihat, Hal ini, ASN yang ada di lingkungan Dinkes Jayawijaya telah sepakat dan melakukan penandatangan diatas kertas, dan direncanakan pada hari Senin (8/3/2021) akan melakukan pertemuan dengan Bupati Kabupaten Jayawijaya.

Selain itu, dalam kesempatan itu, ASN Dinkes Jayawijaya akan menyampaikan beberapa alasan terkait permintaan pindah kantor oleh seluruh ASN Dinkes Jayawijaya.

Menurut Isay, ada beberapa Point alasan penting yang akan di sampaikan ke Bapak Bupati Jayawijaya, diantaranya, sering terjadi ancaman dan pemukulan, penjambretan dan pemalangan dijalan terhadap staf dinas Kesehatan.

Serta, selama dua tahun lebih belakangan, selalu ada seorang yang datang ke kantor dengan membawa alat tajam berupa parang dan mengacak-acak dokumen dan membawanya.

Yang lebih parah, pada tanggal 1 maret 2021, 2 orang pemuda dengan memegang parang panjang Iakukan ancaman Pembunuhan kepada salah satu staf dan melakukan pendobrakan pintu kantor Dinkes.

selain itu, kalau dilihat dari kedudukan kantor dinas Kesehatan yang jauh diluar dari kota wamena, sangat mempersulit pengambilan dan pengembalian vaksin.

Kata Isay, yang menjadi keluhan saat ini adalah, tidak tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan di kantor,sehingga berdampak pula terhadap efektifitas kinerja dinas kesehatan yang menyebabkan tidak memberikan dampak peningkatan, diantaranya Pos keamanan, sarana dan prasarana kantor serta akses transportasi dan Internet.

Apalagi, kebanyakan Pegawai Dinkes tidak memiliki kendaraan, sehingga dan terpaksa mengeluarkan biaya perharinya sebesar 60.000 rupiah perhari.

Menurut Isy, jaringan Internet tidak bisa akses dengan baik, mempengaruhi penginputan Perencanaan kegiatan, padahal untuk saat ini semua bekerja menggunakan aplikasi dan data Pelaporan secara online.

Saat berita ini di naikan, belum ada Konfirmasi dari Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya, bahkan Bupati Jayawijaya tidak mengetahui masalah yang dimaksud dan baru mengetahuinya dari Media ini.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *