Eksekusi Rumah Dan Pemutusan Listrik, BP-Hilabewa Minta Harus Ada Pertemuan

Diskusi Yang Dilakukan Oleh Anak-Anak Perintis Labewa Bersama Kejaksaan Negeri Wamena Serta Pihak Kepolisian Polres Jayawijaya di Jalan Gatot Subroto Wamena

WAMENA (KT) – Rencana eksekusi pengosongan rumah dan pemutusan aliran listrik pada perumahan Pensip Kawasan Bandar Udara Wamena mendapat tanggapan serius dari Badan Pengurus Himpunan Lahir Besar Wamena (BP-Hilabewa).

Terkait hal itu, BP-Hilabewa meminta kepada DPRD Kabupaten Jayawijaya untuk segera memfasilitasi pertemuan antara HiLabewa dengan Pihak Bandar Udara Wamena, Kejaksaan Negeri Wamena, PLN Wamena serta kepolisian Polres Jayawijaya.

“Kami minta kepada pihak DPRD Jayawijaya untuk dapat memfasiitasi kami untuk bertemu dengan pihak-pihak yang akan melakukan Eksekusi dan mengawal Eksekusi itu,” kata Samuel Pigay.

Dirinya selaku Sekretaris Hilabewa sangat sedih dan menyesal dengan tindakan yang diambil oleh Pihak Perhubungan Bandar Udara Wamena, yang memberikan mandat eksekusi kepada Kejaksaan Negeri Wamena, sehingga tanpa koordinasi dan pertemuan sudah langsung ke Lokasi untuk melekukan eksekusi pemutusan aliran listrik.

Padahal, para orang tua dan perintis Wamena yang ada di Kawasan Bandar udara Wamena, tepatnya jalan Gatot Subroto Wamena sudah tinggal dan menetap lama.

“Kejadian hari ini itu pada intinya kami tidak terima, artinya apa yang sudah dilakukan tidak sebanding dengan jeripayah yang sudah dilakukan oleh orang tua yang selama ini mengabdi dan tinggal di sini,” kata Samuel.

Yang lebih aneh, sangat tidak terhormat upaya yang dilakukan pihak Perhubungan Udara Wamena yang hanya memberikan Kompensasi kepada setiap kepala keluarga sebesar 3 juta.

“Ini uang 3 juta kalau bikin kandang babi saja tidak cukup, apalagi kalau mau buat rumah,” kata Samuel.

Kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Samuel berharap, pemerintah jangan hanya mendengar dan melihat lalu menutup mata saja, namun harus ada upaya serius untuk benar-benar dapat memperhatikan kerjakeras yang sudah dilakukan orang tua perintis untuk membangun Kabupaten Jayawijaya.

“Kalau mau dibilang saat itu, Bandara ini yang saat itu kerja orang-orang tua ini yang kerja angkat batu dan bersihkan,” ungkap Samuel.

Dirinya berharap, pemerintah Kabupaten Jayawijaya juga bisa membantu dan memebrikan solusi atas harapan dari orang-orang tua perintis di Kabupaten Jayawijaya.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Jayawijaya, Iwan Asso menyebutkan, selaku keterwakilan masyarakat Jayawijaya, dirinya akan segera memfasilitasi dalam satu pertemuan.

Sehingga, ada penjelasan dari pihak bandara dan kejaksaan kepada keluarga perintis yang rumahnya akan di Eksekusi.

“Surat Labewa sudah masuk ke DPRD, sehingga dalam waktu dekat akan dipanggil ke kantor untuk temukan solusi,” kata Iwan Asso.

Terkait permintaan lahan dan rumah bagi Perintis, Iwan Asso menyebutkan akan dibahas juga dalam pertemuan nanti di DPRD.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *