Pemda Jayawijaya Diminta Angkat Tenaga Honorer Utamakan Anak Asli dan Perintis Labewa

Semuel Pigai, Salah Satu Anak Perintis dan Lahir Besar Wamena

Wamena (KT) – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya diminta untuk transparan dan adil dalam merekrut tenaga honorer untuk dipekerjakan di lingkungan OPD wilayah Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.

Selain itu, pemerintah Kabupaten Jayawijaya diminta untuk dapat memprioritaskan anak-anak Asli Wamena dan juga anak-anak perintis dan Labewa yang ada di Wilayah Kabupaten Jayawijaya.

Salah satu anak perintis Wamena dan juga lahir Besar di Wamena, Semuel Pigai berharap, pemerintah Jayawijaya dapat melihat hal pengangkatan dan perekrutan tenaga honorer di Kabupaten Jayawijaya.

Paling tidak, dalam setiap pengangkatan dan perekrutan tenaga honorer, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya bisa memprioritaskan anak-anak Asli Jayawijaya dan juga anak-anak perintis dan Labewa di Jayawijaya.

“Kalau begini tetap akan timbul kecemburuan sosial yang akan berdampak buruk juga untuk situasi dan keamanan di Jayawijaya,” kata Semuel, Senin (12/7/2021) di Wamena.

Jika dilihat dan diamati di lapangan, hampir dalam setiap lingkungan OPD banyak tenaga honorer yang dipekerjakan, namun semua itu di dominasi oleh anak-anak baru yang hanya titipan dan berasal dari daerah lain.

“Sayang sekali, karena sangat kurang anak-anak Asli Jayawijaya dan juga Perintis dan Labewa yang diangkat dan direkrut jadi Honorer,” kesal Semuel.

Menurut Semuel, anak-anak Asli dan Perintis Labewa memiliki kemampuan untuk duduk sebagai tenaga honorer di OPD yang ada di Pemerintah Jayawijaya.

Namun selama ini, Pemerintah Jayawijaya tidak memberikan ruang dan kesempatan kepada anak-anak Asli dan juga Perintis Labewa untuk bisa berkarya dan membuktikan kemampuannya.

Padahal, banyak sekali lulusan sarjana anak-anak Asli Jayawijaya yang hanya jadi penonton dan pengangguran.

Mewakili Himpunan Lahir Besar Labewa, Semuel berharap, pemerintah tidak dengan mudah untuk menerima tenaga honorer yang dari luar Wamena, melainkan harus dapat memfasilitasi anak-anak Asli dan Perintis Labewa untuk bisa bekerja sebagai tenaga honorer.

“Kalau kita lihat itu, kebanyakan yang honor bukan anak asli Jayawijaya dan juga anak Perintis Labewa, lebih banyak itu anak-anak titipan dari luar Wamena,” kata Semuel.

Semuel berharap, kedepannya, pemerintah Jayawijaya dapat lebih adil dan transparan dalam merekrut tenaga honorer untuk dipekerjakan di lingkungan OPD Perintah Kabupaten Jayawijaya.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *