Wamena (KT) – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya berharap, antrian kendaraan di beberapa APMS untuk mengisi BBM yang ada dalam kota Wamena, jangan dilakukan oleh oknum-oknum penimbun BBM.
“Saya harap, antrian kendaraan yang jaraknya bisa mencapai satu kilometre lebih itu, bukan disebabkan oleh oknum penimbun BBM subsidi yang ikut mengantri,” kata Plt. Sekda Jayawijaya, Tinggal Wusono, usai pertemuan dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Tenaga kerja perindustrian dan perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya, di Wamena.
Menurut Tinggal Wusono, untuk alokasi BBM, Kuota Kabupaten Jayawijaya masih aman, sehingga mungkin kita harus belajar berbagi, karena BBM yang ada di Jayawijaya, tidak hanya untuk satu dua orang atau golongan tertentu, namun untuk semua masyarakat Jayawijaya.
Sekda meminta kepada Dinas Perhubungan untuk melakukan pegawasan dan menertibkan kendaraan yang hendak mengisi BBM subsidi di APMS yang ada dalam Kota Wamena, karena dengan begitu dapat tidak terjadi antrian.
Sementara itu, Kepala Dinas Disnakerinda, Doktor Lukas Kossay menyebutkan, Disnakerindag akan melakukan pengawasan terhadap BBM Subsidi, sehingga tidak dijual sebagai BBM Industri.
Dari pantauan media ini di beberapa tempat pengencer yang ada di dalam Kota Wamena, Bensin Eceran yang dijual, baik Premium maupun Pertalite, dijual dengan harga 20 Ribu Per Liter.(NP)