Kisruh Oknum TNI dengan Warga di Poumako, Tujuh Luka-luka

Kisruh Oknum TNI dengan Warga di Poumako, Tujuh Luka-luka

TIMIKA (KT) – Kisruh terjadi antara oknum anggota TNI Yonif 757/GV dengan warga di Poumako, Senin (13/12/2021). Terdapat tujuh korban luka-luka. Empat diantaranya adalah warga sipil dan tiga anggota TNI.

Informasi yang dihimpun di lapangan, kejadian tersebut berawal dari keributan antara salah satu masyarakat yang dalam kondisi mabuk meminta bakso kepada penjual di PPI Poumako.

Tak diberikan, masyarakat itupun kesal dan melakukan pemukulan terhadap si penjual. Anggota TNI yang saat itu berpakaian preman pun menegur hingga akhirnya terjadi keributan saling pukul.

Tak lama kemudian, sekelompok anggota TNI tiba di pelabuhan Poumako melakukan penyisiran sekaligus pemukulan terhadap masyarakat yang berada di sekitar daerah pelabuhan.

Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga membenarkan kejadian tersebut.

“Sementara ini info yg kami dpt, diawali dg adanya pengeroyokan oleh 2 warga yg terpengaruh minuman keras dan dlm kondisi mabok terhadap salah satu anggota Yonif 757/GV Mba. Sementara ini permasalahannya sedang ditangani oleh aparat keamanan setempat Mba,” ujarnya.

Ia menyebut, saat ini ketiga anggota TNI yang terluka sedang menjalani perawatan di RSUD Mimika. Dimana, satu anggota mengalami luka bagian siku kiri dan luka bagian punggung sebelah kiri akibat pukulan benda keras, satu anggota mengalami luka robek sedang di bagian kepala akibat bacokan benda tajam.

Dan satu anggota mengalami luka bengkak dan memar bagian kepala akibat pukulan benda tumpul.

“Benar ditemukan selongsong mba, dan memang ada 3 kali tembakan ke atas saat membubarkan massa yg bertambah banyak dan semakin tidak terkendali,” ujarnya.

Adapun empat warga sipil yang juga menjadi korban yakni Bonipasius Makare mengalami luka robek di kepala, luka jidat, siku dan lengan. Agustinus Atarius mengalami luka akibat dipukul pentungan (tongkat karet) di kaki. Selanjutnya, Wensas Lau mengalami luka punggung akibat dipukul rotan dan Liberatus Moyau mengalami luka pada bagian punggung, lutut hingga betis.

Pantauan lapangan terlihat para korban itu mendatangi aparat kepolisian yang merespon TKP, sementara terduga pelaku oknum belasan TNI sudah meninggalkan lokasi.

Liberatus, salah satu korban mengungkapkan bahwa dirinya dikejar oleh sekelompok anggota TNI dari dermaga PPI Poumako.

Lantaran terjatuh, sekelompok oknum tersebut lalu menghajar korban.

“Saya lari dari sana (dermaga perikanan) karena dikejar sama mereka. Anggota dorang (mereka) tarik saya, langsung jatuh dekat jembatan. Dorang pukul saya punya punggung ini,” ujarnya Liberatus sembari memperlihatkan luka-luka yang dialami dihadapan petugas di Polsek KP3 Poumako.

Diakuinya, alasan berlari dari dermaga perikanan lantaran takut setelah mendengar letupan senjata api sebanyak dua kali.

“Mereka (anggota) pakai kaos tapi celana dinas loreng. Dong pukul banyak orang. Saya berusaha lari (lagi) sampai akhirnya jatuh di air. Sempat molo,” ujarnya.

Adanya bunyi letupan senpi juga kembali didengar masyarakat di area jalan masuk pelabuhan Poumako. Alhasil, ditemukan bukti satu selongsong peluru kaliber 5,56 mm.

“Sudah dikasih (selongsong peluru) ke anggota (kepolisian),” kata Mama Maria.

Aparat kepolisian yang ada di lokasi pun langsung melakukan olah TKP di area pintu masuk pelabuhan Poumako dan lokasi pemukulan korban.

Korban dan saksi pun saat ini sudah diamankan ke Polres Mimika untuk dimintai keterangan. (SL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *