Wamena (KT) – Para Petarung yang berlaga dalam Kejuaraan Pencak Silat (KPS) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) CUP I Cabang Jayawijaya – Pusat Madiun di Gedung Bazda Wamena didominasi oleh Putra Asli Papua asal Wilayah Lapago.
Pelaksanaan KPS dilaksanakan selama dua hari sejak Tanggal 19 Maret hingga 20 Maret 2022, dimana kegiatan tersebut dibuka resmi oleh Kapolres Jayawijaya, AKBP. Muh Safei dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang diwakili oleh Kepala Distrik Wamena Kota, Ibu Lince Kogoya Yogobi, Sabtu (19/3/2022).
Ketua Dewan Pertimbangan Cabang Jayawijaya, Idji Eko Arbita. Minggu (20/3/2022) menjelaskan, kegiatan KPS CUP I yang digelar di Kabupaten Jayawijaya bertujuan untuk menjaring atlit-atlit putra asli Papua yang ada di Jayawijaya dan Wilayah Lapago yang berpotensi besar khususnya Pencak Silat.
Dari sisi potensi dan minat anak-anak asli Papua yang ada di Wilayah Lapago, Idji Eko Arbita menyebutkan, sangat besar potensi dan minat dari anak-anak asli Papua yang ada di Jayawijaya dan Lapago, karena jika di lihat dari Fisik dan postur tubuh sudah sangat baik, sehingga tinggal di poles dengan latihan juga teknik, sehingga kedepannya anak-anak asli Papua yang ada di Jayawijaya dan Lapago dapat berprestasi di Kabupaten, Provinsi dan sampai pada tingkat Nasional.
Apalagi, pada awal bulan Juli mendatang, ada kejuaraan daerah Pencak Silat di tingkat Provinsi Papua, sehingga melalui KPS CUP I di Jayawijaya, merupakan awal yang baik dalam upaya menjaring atlit-atlit yang nantinya akan berlaga pada kejurda di Provinsi.
Dalam perekrutannya, setiap atlit yang terbaik di Wamena, akan dilakukan TC dan dilakukukan karantina khusus untuk mendapatkan bimbingan dan pelatihan, agar bisa bersaing dalam Kejurda di Provinsi.
“Harapan kita ada dukungan dari Pemerintah daerah, untuk mengirimkan atlit ke tingkat Provinsi itu membutuhkan dana yang tidak sedikit,” ungkap Idji Eko Arbita.
Menurut Idji Eko Arbita, PSHT Cabang Jayawijaya – Pusat Madiun yang berpusat di Kota Wamena masih membutuhkan perhatian dari Pemerintah daerah, karena untuk melakukan pelatihan-pelatihan bagi atlit berprestasi, harus dilakukan di luar, sehingga kontribusi dari pemerintah sangat diharapkan agar kemajuan PSHT di Kabupaten Jayawijaya dan Lapago semakin bertumbuh pesat.(NP)