Wamena ( KT) – Pemakaman 9 Korban Meninggal tragedi rusuh Sinakma akan di Makamkan pada Jam 11 Siang, Sabtu (25/2/2023) di Pekuburan Sinakma Wamena Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua (Provinsi-PP).
Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi, SH.M.Hum menjelaskan, pemakaman akan dilakukan secara bersamaan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sinakma Wamena dan itu sudah di sepakati melalui mediasi Forkopimda Jayawijaya dan keluarga korban di kantor Dinas Otonom Wenehule Hubi Wamena, Jumat (24/02/2024) malam.
Usai pertemuan itu, Wakil Bupati Jayawijaya menyebutkan, masyarakat dan seluruh keluarga korban telah menyerahkan sepenuhnya kepada 3 pemerintah, baik Pemerintah Jayawijaya, Lanny Jaya dan Nduga untuk melakukan pemakaman.
Oleh karena itu kata Wakil Bupati Jayawijaya, Forkopimda dan perwakilan keluarga korban serta berbagai tokoh lainnya telah sepakat bahwa pemakaman akan dilakukan pada sabtu siang di TPU Sinakma.
Dandim 1702 Jayawijaya Letnan Kolonel CPN Athenius Murib mengatakan, TNI dari Kodim 1702 Jayawijaya dipercayakan oleh masyarakat dan keluarga korban untuk mengawal prosesi pemakaman di TPU Sinakma nanti.
“Pihak keluarga dan tokoh menyerahkan kepada TNI, saya untuk mengawal, bukan berarti tanggungjawab saya pribadi, itu tanggung jawab semua bersama,” Ungkap Letkol Athenius Murib.
Oleh karena itu, Dandim menghimbau agar semua pihak ikut mengawal prosesi pemakaman dalam situasi yang aman dan kondusif tanpa ada yang terhasut informasi tak bertanggung jawab.
“Kita semua, karena ini tanggung jawab pemerintah, bersama –sama mengamankan,” Ajak Dandim.
Kapolres Jayawijaya, AKBP. Hesman S. Napitupulu, SH, S.IK, MH, menyampaikan turut berbelasungkawa kepada keluarga korban meninggal dunia akibat kerusuhan di Sinakma.
“Terutama saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap korban,” Ungkap Kapolres.
Dikatakan, tahapan selanjutnya atas korban meninggal dunia maupun korban luka, masih akan dilakukan proses penyidikan dan penyelidikan.
“Untuk tahap selanjutnya tentunya ada tahap penyelidikan-penyelidikan yang masih dilakukan, update dan segala hal sudah dilakukan,” Katanya.
Proses mediasi tersebut dipimpin oleh Theo Hesegm, Aktivis HAM Papua di Wamena, mediasi dihadiri Forkopimda, perwakilan tokoh dan perwakilan keluarga korban.(NP)