Jelang Idul Adha, Harga Sembako Naik 30 Persen di Wamena

Wamena, ( KT) – Menjelang hari raya Idul Adha 1444 atau 10 Dzulhijjah masehi yang akan jatuh pada 29 Juni 2023 mendatang, harga sembako seperti sayur mayur dan beberapa komuditas lain yakni bumbu, cabe merah, bawang merah, bawang putih dan tomat di Wamena mengalami kenaikan harga hingga sebesar 30 Persen. Untuk cabe merah bahkan mengalami kelangkaan ketersedian dalam penyedian stok selama 3 hari.

Salah satu pedangang sayur – mayur dan komuditas bumbu di pasar potikelek, Tantia Eka Sarry mengatakan, harga sayur – mayur dan bumbu jelang hari raya idul adha atau kurban tahun ini, telah mengalami kenaikan harga 30 Persen, kenaikan harga tersebut terjadi selama tiga hari, akan berlangsung selama hari raya Idul Kurban mendatang.

“Untuk cabe merah sendiri sudah 3 hari kami tidak jualan karena kehabisan stok kiriman dari Jayapura dan Kota Merauke, terjadi kenaikan harga itu selama 19 -22 Juni dan mungkin bisa berlanjut”, jelas salah satu pedagang pasar Potikelek Wamena.

Ia mengakui, masyarakat kota Wamena tak sediakan stok sehingga, kebanyakan bumbu datangkan dari luar kota Wamena.

“Selama ini untuk bumbu seperti cabai merah, bawang marah, bawang putih dan tomat serta beberapa komuditas lainya, kita datangkan dari luar kota Wamena, dari Merauke dan Jayapura, karena di Wamena sendiri tidak ada masyarakat lokal menyediakan stok”, Katanya.

Ini, kenaikan harga pada, sembako dan sayur- mayur di kota Wamena.

“Harga bawang merah sebelumnya 1 Kg Rp.50 ribu menjadi Rp. 90 ribu, tomat sebelumnya 1 Kg Rp.25 ribu menjadi Rp.50 ribu dan cabai merah sebelumnya 1 Kg Rp. 80 -90 ribu menjadi 125 ribu. Sayur sawi sebelum per Kg Rp. 20 ribu menjadi Rp. 30. Ribu,” terangnya.

Hal serupa juga di katakan pedangan sembako di Kios Usaha Baru jalan Safri Darwin Wamena, Ferry Kurniawan mengatakan, harga telur tetap stabil, 1 Rak Rp. 90 ribu dan yang mengalami kenaikan itu ayam potong, awalnya 1 kg Rp. 45 – 47 ribu tetapi sekarang Rp.58 – 60 ribu.

“Harga sembako lainya seperti minyak goreng, beras, supermi dan lainnya tetap normal, jadi hari raya idul adha tidak terlalu berpengaruh, bedah dengan hari raya natal bisa naik sampai 30 -50 persen,” katanya.

Sementara itu, Ketika konfirmasi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganan atau Disprindakop Jayawijaya Dr.Lukas W. Kossay mengatakan, pasar Wamena memang ada beberapa Komuditi mengalami atau mempengaruhi harga pasar, Karena semua Komuditi yang ada di pasaran itu semuanya datangkan dari Jayapura, Kerom dan Merauke,

” Datangkan di antaranya bawang merah, tomat, Bom bay, dan cabei merah sehingga terpengaruh harga di pasaran,” Katanya.

Telur dan Ayam potong juga mengalami kenaikan harga di pasaran karena untuk telur datangkan dari Surabaya, Jawa Timur, sehingga pengaruhi juga kenaikan harga pasar.

“Kirim menggunakan kountainer sehingga harga atau ongkos timbangan juga memiliki pengaruh besar untuk terjadi perubahan kenaikan harga di pasaran yang ada di Wamena,”jelasnya.

Sementara untuk Komuditas lokal sendiri, musim tidak stabil, belum bisa panen dengan harga normal.
“Ini terjadi tidak terlalu siknifikan karena masih dalam tingkat kewajaran karena dari dinas juga hampir tiap hari merilis harga di pasaran, kemudian kita update ke beberapa instansi terkait,”katanya.

Komuditas yang mengalami kehabisan stok di pasaran ,Dinas sudah koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua, mudah -mudahan dalam beberapa hari kedepan didatangakan.

“Terus berupaya selama hari raya idul adha 1 minggu ke depan, harga sembako dan komuditas di pasaran, dinas akan tetap pantau, jangan sampai terjadi kehabisan stok ketersedian barang . Agar umat Muslim menjalani perayaan tersebut tenang dan nyaman terutama untuk kebutuhan dapur,” pungkasnya. (AW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *