Gubernur Papua Tengah Desak Penghentian Kekerasan di Paniai: “Tidak Boleh Lagi Ada Pertumpahan Darah”

NABIRE, (KT) – Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM, dengan tegas meminta penghentian kekerasan di Kabupaten Paniai. Pernyataan ini ia sampaikan menyusul situasi keamanan yang semakin memburuk dan meningkatnya jumlah korban di kalangan masyarakat sipil.

Pernyataan Tegas Gubernur Ribka Haluk

Dalam konferensi pers di Nabire, Gubernur Haluk menegaskan pentingnya menghentikan segala bentuk kekerasan yang terjadi di Paniai. “Saya minta setop kekerasan di Paniai. Tidak boleh terjadi lagi pertumpahan darah, apalagi mengakibatkan masyarakat sipil kehilangan nyawa,” ungkapnya dengan nada serius.

Ia menambahkan bahwa sebagai salah satu kabupaten tertua dan daerah injil di Provinsi Papua Tengah, Paniai seharusnya menjadi contoh kedamaian dan ketenangan. “Tidak seharusnya konflik berkepanjangan merusak harmoni yang ada di Paniai. Kami harus menjaga agar tidak ada lagi kekerasan yang merenggut nyawa warga sipil yang tidak bersalah,” tegasnya.

Diskusi dengan Forkopimda untuk Stabilitas Keamanan

Gubernur Haluk juga menyampaikan bahwa pihaknya akan segera membahas situasi keamanan di Paniai bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Pertemuan ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi ketidakstabilan yang terjadi.

“Mari kita bersama-sama menyampaikan setop kekerasan. Apalagi yang menjadi korban merupakan masyarakat sipil yang tidak bersalah. Mari kita bersatu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Paniai,” ajaknya kepada semua pihak yang terkait.

Perintah Khusus kepada Pj. Bupati Paniai

Dalam upayanya untuk memulihkan keadaan, Gubernur Haluk telah memerintahkan Penjabat Bupati Paniai untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah keamanan di daerah tersebut. Ia berharap bahwa pemerintah daerah bersama Forkopimda serta tokoh-tokoh masyarakat akan bekerja sama untuk memulihkan situasi.

“Saya telah memerintahkan Pj. Bupati Paniai agar Pemda Paniai bersama Forkopimda dan para tokoh-tokoh adat, agama, pemuda, dan perempuan serta para kepala suku bersatu untuk menyelesaikan situasi keamanan di sana, agar kembali kondusif,” tambahnya.

Dampak Konflik bagi Masyarakat dan Pemerintahan

Gubernur Haluk menegaskan bahwa konflik yang berkepanjangan akan berdampak buruk bagi masyarakat dan pemerintahan di Paniai. Ia mengingatkan bahwa tidak hanya kehidupan masyarakat yang terancam, tetapi juga jalannya pemerintahan dan pelayanan publik akan terganggu.

“Tidak boleh lagi ada penembakan kepada masyarakat sipil. Keamanan harus kembali dipulihkan, tidak boleh kita membuat trauma masyarakat. Mari kita bersama-sama menjaga daerah agar aman dan kondusif, sehingga pembangunan dan perekonomian bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Gubernur Haluk mengakhiri pernyataannya dengan harapan agar seluruh elemen masyarakat di Paniai dapat bekerja sama untuk menciptakan suasana yang damai dan kondusif, demi masa depan yang lebih baik bagi daerah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *