Refleksi Perjalanan bersama Jenderal Paulus Waterpauw & Ipda Sunarso

Oleh: Kanisius Jehabut

Kanisius Jehabut

Jayapura, (KT)- Tahun 2003, saya memulai perjalanan sebagai anggota Resintel Polsek Mimika Baru, Papua Tengah. Sebagai polisi muda, saya memiliki semangat membara, tetapi masih meraba jalan di dunia Reserse dan Intelijen. Dalam perjalanan itu, dua sosok berpengaruh membentuk karakter dan prinsip saya:

Ipda Sunarso, sahabat sekaligus mentor yang mengajarkan ketekunan dan ketulusan.
Jenderal Paulus Waterpauw, pemimpin yang menanamkan kepercayaan dan keteguhan.
Kisah saya bukan sekadar perjalanan karier, tetapi juga tentang bagaimana pertemuan dengan orang-orang hebat bisa membentuk hidup seseorang.

Sunarso: Sahabat yang Menjadi Guru Kehidupan
Sunarso lebih dari sekadar rekan kerja—ia adalah guru yang mengajarkan keteguhan. Di tengah kesibukan, ia tetap menjadi kepala keluarga yang penuh perhatian. Dalam pekerjaan, ia kerap memberikan tugas di luar batas kemampuan saya.

Saat saya mengeluh, ia hanya tersenyum dan berkata, “Dari kesulitan, kita akan menemukan jalannya sendiri.” Kata-kata ini menjadi pegangan saya, terutama ketika menghadapi kasus pembunuhan dengan tujuh tersangka. Ia mengajarkan saya bahwa keberhasilan bukan sekadar hasil akhir, tetapi bagaimana kita bertahan di tengah tekanan.

Paulus Waterpauw: Pemimpin yang Menanamkan Kepercayaan
Sementara itu, Pak Paulus Waterpauw adalah pemimpin yang memberi saya kepercayaan lebih besar daripada yang saya bayangkan. Pada tahun 2003, saat saya menangani kasus besar dan menghadapi tekanan dari berbagai pihak, beliau tetap mempercayai saya.

Kepercayaan itu tidak berhenti di situ. Beliau mengangkat saya menjadi bagian dari Tim Khusus. Dari situ, saya belajar bahwa ketika seseorang diberi kepercayaan, ia akan terdorong untuk membuktikan dirinya.

Namun, pelajaran terbesar datang di tahun 2013. Saat itu, saya mengikuti seleksi perwira dengan harapan besar, tetapi gagal. Saya sempat kecewa, tetapi justru dari kegagalan itu Tuhan membuka jalan lain:

Saya mendapatkan beasiswa S-2.
Anak saya mendapat kesempatan sekolah di akademi penerbangan hingga menjadi pilot.
Jika saya lulus waktu itu, mungkin jalan hidup saya akan berbeda. Dari sini, saya menyadari bahwa tidak semua kegagalan adalah akhir—sering kali, itu adalah awal dari sesuatu yang lebih besar.

Perjalanan yang Terus Berlanjut
Tahun 2020, saya memilih pensiun dini untuk melanjutkan pendidikan S-3 di Universitas Trisakti. Keputusan itu membawa saya ke jalan baru, hingga pada tahun 2024, saya diamanahkan menjadi anggota DPRD Manggarai Barat.

Saat merenungkan perjalanan ini, saya sadar bahwa dua sosok ini—Ipda Sunarso dan Jenderal Paulus Waterpauw—telah menjadi bagian penting dalam hidup saya. Sunarso mengajarkan ketekunan, dan Pak Paulus mengajarkan bahwa kepercayaan bisa mengubah hidup seseorang.

Hari ini, saya hanya ingin mengucapkan: Terima kasih. Terima kasih atas inspirasi, pelajaran hidup, dan kepercayaan yang telah kalian berikan. Tanpa kalian, perjalanan saya tidak akan sampai ke titik ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *