Tokoh Gereja Serukan Warga Puncak Jaya Jaga Kedamaian Pasca Perdamaian Adat

Ketua Klasis GIDI Wilayah Yamo, Telius Wonda

Puncak Jaya, Papua, (KT)– Ketua Klasis GIDI Wilayah Yamo, Telius Wonda, mengimbau seluruh masyarakat di Kabupaten Puncak Jaya untuk terus menjaga kedamaian dan tidak terprovokasi pasca prosesi adat belah kayu doli yang menjadi simbol perdamaian antara dua kelompok yang sebelumnya berselisih.

Dalam pernyataannya, Telius menyampaikan bahwa kondisi di Puncak Jaya saat ini telah berangsur kondusif. Ia mengapresiasi masyarakat yang telah menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi situasi, tetap berada di posko masing-masing, dan tidak terlibat dalam aksi-aksi yang dapat memicu konflik baru.

“Syalom. Saya mengajak semua masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban. Kita patut bersyukur karena situasi sudah damai setelah prosesi adat belah kayu doli. Namun, saya masih melihat ada warga yang membongkar rumah-rumah. Ini bisa memunculkan masalah baru. Mari kita tahan diri dan jaga suasana tetap damai,” ujarnya.

Telius juga menyampaikan terima kasih kepada aparat keamanan dan pemerintah daerah atas kerja keras mereka dalam menjaga stabilitas wilayah. Ia menekankan pentingnya dukungan seluruh elemen masyarakat agar aktivitas pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan peribadatan bisa kembali berjalan normal.

“Puncak Jaya seperti kota mati saat ini karena belum ada aktivitas. Saya harap tidak ada lagi provokasi atau tindakan yang merusak situasi. Mari kita jaga kampung kita, jaga distrik kita, dan jaga gereja kita. Damai itu penting untuk masa depan dan pembangunan daerah ini,” tegasnya.

Imbauan ini menjadi penegasan kembali komitmen tokoh agama dalam mendorong masyarakat menjaga keamanan dan harmoni sosial, demi keberlanjutan pembangunan dan kehidupan yang lebih baik di Puncak Jaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *