Wamena, (KT)– Radio Republik Indonesia (RRI) merayakan Hari Radio Nasional ke-80 dengan menegaskan komitmennya untuk beradaptasi dengan era digital dan terus meningkatkan pelayanan publik. Peringatan ini diadakan secara sederhana dan khidmat di Wamena pada Kamis (11/9/2025).

Peran dan Tantangan di Era Digital
Kepala RRI Wamena Djery Moriolkosu membacakan sambutan dari Direktur Utama RRI, I Hendrasmo, yang menekankan makna historis RRI sebagai suara perjuangan bangsa sejak 11 September 1945. Hendrasmo juga mengingatkan kembali Tri Prasetya RRI sebagai fondasi lembaga penyiaran publik ini.
“RRI telah menjadi suara rakyat selama 80 tahun, menyebarkan informasi, pendidikan, dan hiburan,” ujar Hendrasmo.
Meskipun telah lama berdiri, RRI menyadari tantangan dari gelombang digital. Oleh karena itu, RRI terus melakukan transformasi agar tetap relevan.
“Suara RRI tidak hanya terdengar di udara, tetapi juga hadir di genggaman masyarakat, kapan saja dan di mana saja,” tambahnya.
Berbagai Pencapaian Signifikan
Dalam empat tahun terakhir, RRI mencatat berbagai prestasi membanggakan:
• Keuangan dan Tata Kelola: Meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama enam tahun berturut-turut.
• Reformasi Birokrasi: Indeks Reformasi Birokrasi naik dari kategori “CC” menjadi “BB”.
• Kinerja Media Digital:
• Portal berita RRI.co.id melonjak dari peringkat 265 ke 25 nasional.
• Jumlah pengguna platform digital meningkat tiga kali lipat.
• Jumlah pendengar streaming naik 44% dalam setahun.
• Program 1 dan Program 2 berhasil masuk dalam peringkat 5 besar rating di sejumlah kota besar.
• Penghargaan: Meraih penghargaan sebagai Badan Publik Informatif empat tahun berturut-turut.
Dengan semangat “Sekali di udara, tetap di udara,” RRI menegaskan kembali posisinya sebagai media yang adaptif dan dekat dengan rakyat.