Wamena Kawattimur, – Kurang aktifnya 10 Usaha Perikanan Rakyat (UPR) yang ada di Kabupaten Jayawijaya menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
Untuk hal itu, Sekda Kabupaten Jayawijaya meminta agar dinas perikanan Kabupaten Jayawijaya dapat bekerja maksimal dalam upaya mengembalikan budidaya ikan air tawar khususnya pada 10 UPR yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
Dijelaskan, secara teknis tentunya dinas perikanan yang lebih memahami hal tersebut, sehingga sangat perlu jika potensi budidaya ikan air tawar di Kabupaten Jayawijaya lebih ditingkatkan lagi.
Menurutnya, jika hal itu dilakukan, sudah barang tentu ketersediaan ikan air tawar di kabupaten Jayawijaya akan terpenuhi dan Kabupaten Jayawijaya bisa mengkonsumsi ikan yang berasal dari Kabupaten Jayawijaya tanpa harus mendatangkannya dari luar kabupaten Jayawijaya.
“Itu yang saya bilang, dinaskan lebih tahu, jadi kalau ada harus dikembangkan lagi dan aklau ada yang belum jalan harus kita jalankan,” kata Sekda Walilo.
Adanya kesan bahwa Ikan Mujair di Jayawijaya masih berbau lumpur, Kata Sekda Walilo, hal ini harus menjadi perhatian dinas perikanan untuk bagaimana mengupayakan agar ikan air tawar lokal tidak lagi berbau lumpur.
“Secara teknis budidaya ikan itu dinas yang lebih tahu, jadi kalau memang mau buat bak penampungan dan dirasakan perlu silahkan buat,” kata Sekda Walilo.
Kata Sekda Walilo, jika dalam merencanakannya kedepan membutuhkan biaya, dinas perikanan bisa memikirkan sama-sama dan direncakan dengan baik.
Diakui Sekda, memang ikan di Wamena jika di bawa ke pasar untuk di jual masih berbau lumpur, hal itu dikarenakan kebiasaan masyarakat lansung menagkapnya dari kolam dan di bawa ke pasar tanpa proses penyaringan.(NP)