Diduga Cemarkan Nama Baiknya, Wakil Bupati Mamteng Polisikan Akun Facebook GIDI

Wakil Bupati Mamramo Tenggah Yonas Kenelak melaporkan secara resmi akun facecbook Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) ke Polda Papua

JAYAPURA, Kawattimur –  Wakil Bupati Mamramo Tenggah Yonas Kenelak melaporkan secara resmi akun facecbook Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) ke Polda Papua, karena diduga telah mencemarkan nama baiknya, yang menudingnya hidup dalam dosa karena telah menikah dua kali meskipun isteri pertamanya masih hidup.

Kepada wartawan di Jayapura , Senin (5/11), Yonas mengatakan, apa yang disampaikan dalam akun facebook GIDI tersebut tidaklah benar, karena dirinya menikah pada tahun 1994 di Gereja Pniel GIDI Kotaraja bukan tahun 1993, dan dari pernikahan tersebut ia hanya memiliki dua orang anak, bukan tiga orang .

“Isteri sah dari pernikahan pertama saya masih hidup, namanya Maria asal Toraja, tetapi kami sudah bercerai secara resmi melalui pengadilan agama, saya menikah pada 31 Oktober 2018 di gereja GKI Zoar Abeale Sentani, karwna orang tua dari calon istri saya adalah warga jemaat GKI tidak mungkin saya melakukan pemberkaran nikah di gereja GIDI,” ungkapnya

Menurutnya, sebagai anggota biasa di GIDI, dirinya telah meminta saran, masukan ke beberap pendeta di lingkungan GIDI, di mana sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga GIDI, tidak memperbolehkan seseorang melalukan pernikahan ke dua kali apabila isteri pertama masih hidup, sehingga itu dirinya memutuskan untuk menikahi isterinya yang merupakan anggota jemaat GKI Zoar Abeale Sentani.

“Tahapan penyelesaian masalah seperti ini , seharusnya di bicarakan terlebih dahulu di tingkat pimpinan jemaat , klasis, wiliayah hingga tingkat tinggi takni BPH Sinode, namun di sini saya sanat menyesalkan kenapa presiden GIDI langsung mempublikasikan berita ini ke media sosial, yakni facebook atau ke jemaat secara langsung,” sesalnya
Ditegaskan, sebagai seoran pemimpin, Presiden GIDI sangatlah tidak pantas mengeluarkan pernyataan yakni akan mencabut gelar kependetaan dan tidak akan memberi ijin melayani seumur hidup di dalam semua tingkat pelayanan di wiliyah GIDI apabila memberkati dirinya dalam proses pernikahan.

“Saya sangat menyesalkan, pernyataan yang disampaikan presiden GIDI yang sangat emiosional ,seharusnya sebagai pemimpin Gereja beliau wajib menjaga hubungan baik antara denominasi gereja-gereja di tanah Papua,” pungkasnya.

Sementara itu salah satu kader Suku Walak , Simon Kenelak, menyangkan postingan melalui akun facebbok GIDI tersebut, semestinya pimpinan GIDI memangil wakil Bupati Mamteng, untuk menyelesaikan hal tersebut secara baik-baik tanpa harus mempostig di media sosial.(al)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *