Wamena Kawat Timur, – Ketua Koordinator Gereja Kingmi Kabupaten Nduga yang memimpin 13 Klasis dari 78 Gereja dan 361 Gembala, Pendeta Nataniel Tabuni mengakui, pembunuhan yang dilakukan oleh KKB pada tanggal 2 Desember lalu hanya dilakukan kepada karyawan yang bekerja pada PT. Istaka Karya.
Menurutnya, kejadian penembakan terhadap karyawan PT. Istaka Karya terjadi di Distrik Yigi, bukan di Distrik Mbua Kabupaten Nduga dan dirinya juga memastikan dengan tegas bahwa aksi pembunuhan terhadap para karyawan dilakukan oleh KKB pada tanggal 2 Desember 2018.
“Tanggal 1 itu pemberontakan dari Yigi dan itu saksi dari hamba Tuhan dan pada tanggal 1 itu kelompok KKB masuk dan pada hari minggu tanggal dua itu baru mereka KKB melakukan pembunuhan,” kata Pdt Nataniel Tabuni, Kamis (13/12/2018) di Wamena.
Terkait adanya informasi bahwa ada masyarakat asli setempat dan tokoh agama yang menjadi
Korban saat kejadian dan proses evakusi dilakukan, Pdt. Nataniel Tabuni memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar, karena dirinya belum mendengar dan mengetahui informasi tersebut, namun yang diketahuinya dari Bapak Dandrem, hanya Karyawan PT. Istaka yang menjadi korban.
Saat ini, kata Pdt. Nataniel Tabuni, warga masyarakat baik pendatang dan masyarakat lokal banyak yang mengungsi ke Distrik Mbua Kabupaten Nduga.
Dirinya meminta kepada seluruh masyarakat yang melarikan diri dan saat ini masih berada di tengah hutan, untuk segera kembali dan melakukan aktifitasnya lagi, karena situasi di kabupaten Nduga sudah dikenbalikan oleh aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri.
Kepada pemerintah Kabupaten Nduga, dirinya mendesak agar pemerintah Kabupaten Nduga segera turun kelapangan guna memberikan semangat dan motifasuii kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak menjadi takut, dan pemerintah juga harus menyiapkan bahan makanan bagi masyarakat yang ada di beberapa Distrik yang terkena konflik.
Terkait aksi tindakan yang dilakukan KKB, Pdt. Nataniel Tabuni menegaskan bahwa, tindakan yang dilakukan oleh KKB sangat tidak baik dan melanggar hukum Tuhan, dan juga aksi yang dilakukan KKB di daerah tersebut telah menghambat pembangunan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat Kabupaten Nduga.
Menurutnya, jika berbicara terkait Papua merdeka, bukan berarti kita harus melakukan kesalahan dengan membunuh manusia, karena dengan membunuh sesama manusia sudah tentu melanggar Hukum Tuhan.
Meyikapi informasi yang menyimpang terkait suasana masyarakat di Wilayah Disirk Yigi, Ndal dan Mbua, Pemerintah Kabupaten Nduga segera membentuk Tim Evakuasi untuk terjun langsung ke lapangan.
Tim Evakuasi yang dibentuk oleh pemerintah Kabupaten Nduga dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Nduga Wentius Nimiangge dan terdiri dari Ketua DPRD Nduga, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Mahasiswa dan Tokoh Adat.
Rombongan Tim Evakuasi tersebut dilepas langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Nduga Wentius Nimiangge bersama Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba, Kamis (13/12/2018) dari halaman Gereja Kingmi Jemaat Weneroma Distrik Napua Kabupaten Jayawijaya.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba mengungkapkan, Pemda Kabupaten Nduga resmi melepas tim evakuasi dari Wamena menuju ke Distrik Mbua, Yigi, Ndal dan Yal guna melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang saat ini masih melakukan pengungsian ke hutan lantaran ketakutan dengan tragedy penembakan 17 pekerja jembatan di gunung Kabo Distrik Yigi 2 desember lalu.
Menurut Kapolres Reba, hal yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Nduga merupakan salah satu bentuk wujud tanggungjawab terhadap pelayanan kepada masyarakat yang ada di seluruh Wilayah Kabupaten Nduga.
Kapolres berharap, kehadiran pemerintah Nduga ditengah masyarakat dapat mengobati kegelisahan masyarakat dan memberikan kekuatan kepada masyarakat, selain itu juga diharapkan agar semua masyaraat dapat mendukung pencarian yang dilakukan pemerintah dan TNI-/Polri yang bertugas saat ini.
Sementara itu, Wakil Bupati Nduga, Wentius Nimiangge mengakui, saat ini banyak informasi menyimpang yang beredar di tengah masyarakat, sehingga pemerintah Kabupaten Nduga ingin memastikan hal itu dengan cara turun langsung ke lapangan.
Tujuan lain dari pembentukan Tim Evakuasi, Jelas Wakil Bupati Nduga, timnya akan bersama TNI dan Polri menjcari 4 orang yang saat ini dinyatakan hilang.
“Harapannya, mereka dapat ditemukan secepatnya, dan kami butuh semua doa dan dukungan untuk pencarian ini,” harap Wabup Nduga.
Dirinya sangat berharap, semua masyarakat yang ada di empat Distrik tersebut harus berada di rumahnya masing-masing, karena semua harus merayakan natal bersama.
Kata Wabup Nduga, untuk menuju ke Distrik Mbua Kabupaten Nduga, Timnya akan menggunakan 22 kendaraan jenis Strada, sedangkan untuk lamanya waktu tim berada di Mbua, Wabp belum dapat memastikan lamanya waktu meraka di Distrik Mbua, tetapi yang jelas hingga semua kondisi dan situasi di sana sudah benar-benar aman dan terkendali.(NP)