Wamena – Tim Evakuasi Pemerintah Kabupaten Nduga dalam kunjungan kemanusiaan di Distrik Mbua hingga Mbubulyama Kabupaten Nduga, telah menemukan 3 jenasah warga masayarakat lokal setempat yang dibiarkan begitu saja.
Wakil Bupati Kabupaten Nduga Wentius Nimiangge menungkapkan, misi kemanusiaan yang dilakukan dalam satu TIM terdiri dari unsur agama, adat, pemerintah, DPRD Nduga dan mahasiswa bertujuan untuk membantu evakuasi korban penembakan yang dinyatakan masih hilang.
Dalam misi kemanusiaan yang dilakukan TIM ke Distrik Mbua Kabupaten Jayawijaya Untuk melakukan evakuasi terhadap 4 korban kasus penembakan di Wilayah Distrik Mbua merupakan atas korban Bapak Kapolda yang disetujui oleh apak Kapolres Jayawijaya dan Dandim 1702 Jayawijaya.
Menurutnya, setelah tanggal 13 dilepas resmi di Gereja Weneroama Ilekma Distrik Napua Kabupaten Jayawijaya, Tim langsung bekerja untuk mencari informasi terkait korban 4 orang yang diberitakan belum ditemukan.
Namun dalam pencarian itu, tim menemukan hal lain, yaitu jenasah korban warga masyarakat Sipil yang kematiannya akibat ditembak, dan jenasah warga masyarakat lokal juga ditemukan di tempat berbeda selama kunjungan kemanusiaan Tim ke Distrik Mbua Kabupaten Nduga.
Kata Wabup Wentius Nimiangge, setelah ditemukan jenasah warga masyarakat sipil itu, Tim berinisiatif untuk membakar jenasah sesuai adat istiadat orang pegunungan tengah Papua.
Menurutnya, hingga saat ini masyarakat sipil lokal yang ada di beberapa distrik terdampak konfil masih merasa ketakutan dan memilih untuk tidak masuk ke rumahnya masing-masing.
Dirinya berharap, ada upaya pemerintah Pusat untuk mengehentikan semua tindakan pencarian dan pengejaran, karena sangat berdampak kepada takutnya warga mayarakat lokal yang ada beberapa distrik yang terkena dampak konflik, karena saat ini masyarakat yang ada di Nduga sangat ingin merarayakan pesta natal bersama.
“Masyarakat masih ada di hutan, karena mereka merasa takut untuk masih ke rumahnya masing-masing karena operasi yang dilakukan TNI/Polri,” kata Wabup Wentius.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Nduga Anthy Gwijangge, S.Sos membenarkan adanya 3 mayat korban masyarakat sipil lokal yaang ditemukan Tim Evakuasi pemerintah Nduga.
Menurut Ketua DPRD Nduga, 3 korban itu ditemukan pada tempat berbeda dan dalam keadaan menggenaskan salah satunya di kebun.
Ketua DPRD Nduga memastikan meninggalnya 3 korban warga masyarakat sipil diduga terkena tembakan aparat keamanan pada saat operasi serentak yang dilakukan di Wilayah Mbua, Yigi, Yal, Mbubulyama dan Ndal.
Dari keterangan saksi dan saat melihat jenasah, korban masyarakat sipil lokal dipastikan meninggal akibat di tembak dari jarak jauh saat mencoba melarikan diri ke hutan.
Selain itu, dirinya memastikan, Tim Evakuasi pemda Nduga belum bisa memasuki wilayah Distrik Yal, Tim Pemda sampai saat ini baru sampai ke Distrik Mbubulyama.
Alasannya ialah, Tim tidak dapat berani naik ke Distrik Yal dan Tigi dikarenakan saat tim mau ke daerah tersebut, Aparat Keamanan dalam hal ini TNI/Polri terus melekat, sehingga Tim Evakuasi Pemda belum bisa tembus hingga lokasi Yal.
Kepada pemerintah pusat, Ketua DPRD Nduga meminta agar semua pasukan yang ada di daerah konflik dapat diitarik, sehingga tidak meresahkan msyarakat lokal yang ingin beraktifitaas, apalagi saat ini tepat pada bulan desember, dimana warga masyarakat ingin merayakan natal bersama keluarga.