Wamena (KT) – Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si menungkapkan, penerimaan dana Otsus khusus untuk Kabupaten Jayawijaya berkurang.
Hal itu diungkapkan Bupati Kabupaten Jayawijaya belum lama ini di Wamena.
Menurutnya, kejadian berkurangnya dana Otsus tidak hanya terjadi untuk Kabupaten Jayawijaya saja, melainkan kejadian yang sama juga dirasakan oleh Kabupaten lain yang ada di Wilayah Provinsi Papua.
“Dari 29 Kabupaten Kota dapat masalah yang sama, untuk kita Jayawijaya setiap tahun itu terima 117 Miliar, namun setelah pergub baru maka Jayawijaya cuma 51 Miliar,” kata Bupati Banua.
Hal ini akan berdampak dan menjadi kendala tidak hanya di Jayawijaya saja, namun akan dirasakan di Kabupaten dan kota lainnya yang ada di Provinsi Papua.
Dirinya berharap kepada masyarakat agar dapat mengerti dan memahami kondisi yang saat ini sedang dialami oleh pemerintah Jayawijaya.
Diakui, menurunya dana Otsus akan berdampak kepada program yang berjalan, seperti pendidikan, kesehatan, peningkatan ekonomi masyarakat serta program pemerintah lainnya dan hal ini tentu akan menghambat jalannya program yang sudah dirancang.
“Tentu ada masalah, karena pemotongan sampai 60 Miliar, padahal APBD yang kita tetapkan 117 Miliar,” kata Bupati Banua.
Terkait Stok Obat di Apotik RSUD yang saat ini menjadi keluhan masyarakat Jayawijaya, Bupati memastikan untuk Stok Obat tidak ada masalah.
“Ini salah satunya, kami terkendala karena dana Otsus untuk pengadaan Obat,” kata Bupati Banua.
Masalah yang terjadi, beberapa oknum dokter yang ada di RSUD tidak mau menggunakan obat yang ada di Apotik RSUD Wamena, malahan mereka memberikan resep obat agar dapat dibeli di apotik yang ditunjuk.
“Saya sudah konfirmasi ke Ibu direktur bahwa permasalahannya adalah ada oknum dokter yang memberikan resep agar dapat membelinya di apotik pilihan,” kata Bupati Banua.
Diakui, sampai saat ini Obat yang ada di Apotik RSUD Wamena masih cukup.(NP)