Wamena (KT) – Sekda Kabupaten Jayawijaya, Yohanis Walilo, S.Sos.M.Si meminta kepada Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Jayawijaya untuk memfasilitasi semua kelengkapan Pasukan Paskibra Kabupaten Jayawijaya.
“Tadi saya sudah sampaika dalam apel, agar Diaspora meyiapkan kebutuhan pakaian kaos dan baju Paskibra satu minggu sebelum pelaksanaan Upacara,” ungkap Sekda Kabupaten Jayawijaya, Senin (29/7/2019) usai memimpin apel Pagi bersama di halaman Kantor Bupati Kabupaten Jayawijaya.
Diakui Sekda Walilo, Pasukan Paskibra untuk tahun 2019 ditangani langsung oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Jayawijaya, namun yang melatih pemerintah Jayawijaya ambil dari Polres dan Batalyon 756 Wim Ane Sili.
Terkait keluhan Paskibra 2018 tentang Sertifikat, Sekda mengakui bahwa untuk tahun 2019, sesuai petunjuk pimpinan, pemerintah Kabupaten Jayawijaya telah menyiapkan Sertifikat bagi anak-anak sekolah yang meengikuti Paskibra.
“Itu wajib di siapkan, karena berkaca dari pengalaman tahun lalu dan sebenarnya itu nilai upacapan terimakasih,” ungkap Sekda Jayawijaya.
Sementara itu, Instruktur pelatih Pasukan Paskibra 2019, Aipda Sukarman mengungkapkan, anak-anak yang dilatih menjadi pasukan pengibar bendera merah putih pada 17 Agustus nanti sebanyak 70 siswa baik putra dan putri yang berasal dari semua sekolah tingkat SMA dan SMK yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
Menurutnya, tahapan latihan yang sudah diberikan kepada pasukan Paskibra sudah berjalan sejak tanggal 24 yaang ditempatkan di halaman kantor Otonom Kabupaten Jayawijaya dan telah berjalan 5 hari.
“Saat inni latihan dasar tentang baris-berbaris dan tahapan berikutnya akan diperkenalkan tentang formasi dalam paskkibra dan lapangan,” ungkap Aipda Sukarman.
Selain latihan PBB, anak-anak juga diberikan latihan fisik standar dengan tujuan agar anak-anak dalam mengikuti latihan selalu dalam kondisi yang baik dan sehat.
Untuk pembentukan dan keserasian dalam Baris-berbaris, Aipda Sukarman mengakui belum terbentuk dengan baik karena anak-anak berbeda-beda kemampuannya dan juga anak-anak baru mendapatkan pelatihan selama 5 hari.(NP)