Wamena (KT) – Sebanyak 3457 yang ada di 17 Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Wilayah Kabupaten Nduga belum mendapatkan pendidikan pada tahun ajaran baru.
Hal itu diakui Sekda Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge, Senin (29/7/2019) saat konferensi pers bersama Tim Kementerian Sosial di halaman Makodim 1702 Jayawijaya.
“Tahun ajaran baru ini anak didik dari Sekolah Dasar itu ada 3108 siswa, ada 4 SMP itu siswanya 253 siswa dan 1 SMA itu ada 36 siswa,” ungkap Sekda Nduga.
Untuk hal ini, Sekda Namia mengakui sudah memiliki jalan keluar yang terbaik, diantaranya anak-anak yang belum mendapatka pendidikan akan disekolahkan pada distrik—distrik terdekat, sedangkan untuk anak-anak SD yang baru masuk ke kelas satu akan di daftarkan di Kabupaten Jayawijaya.
Menurutnya, pemerintah Kabupaten Nduga tidak akan melakukan mobilisasi orang tua dan para guru, namun akan menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi saat ini, tergantung kondisi daerah.
“Menyangkut ini kita harus hati-hati, karena kalau kita paksakan nanti anak-anak jadi korban lagi kita yang dituntut,” kata Namia.
Diakuinya, kondisi dan keberadaan wilayah dari 17 sekolah saat ini belum normal yang tersebar di Distrik Mbua, Ndal, Yigi., Bumbulyama, Lambema, Nirkuri, Kurigi, Yal, Samba, Mugi, Kropta, Kagayem, Mapenduma, Paro, Yugu, Kilmik, dan SD Negeri Keselema.
Menurutnya, pemerintah Kabupaten Nduga belum dapat memastikan tempat bangunan sekolah yang dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi 3000 anak yang saat ini belum mendapatkan pendidikan pada tahun ajaran 2019/2020.
“Mereka yang ada di beberapa wilayah ini kami akan kerjasama, supaya mereka mendapatkan pendidikan yang layak,” kata Sekda Namia.
Diakui Sekda Nduga, 3000 anak yang belum mendapatkan pendidikan dikarenakan saat ini sedang mengungsi bersama orang tuanya dibeberapa daerah, baik di Timika, Wamena dan Keneyam.
Terkait jumlah keseluruhan pengungsi, Sekda Namia mengakui, dari 11 Distrik yang terdampak Konflik, ada 39.000 pengsungsi dan tersebar di Wamena, Kuyawage, Timika, Keneyam, Kropka, Yuguru, Paro dan juga dihutan-hutan.
“Yang lain msih bertahan di hutan-hutan dan pengungsi inni tersebar, tidak hanya di Wamena saja,” kata Sekda Nduga.
Solusi yang diambil, jelas Namia, dirinya telah memmerintahkan kepala kampung dan distrik untuk segera mengambil data terkait jumlah pengungsi secara keseluruhan, namun sampai saat ini belum ada data dari lapangan yang masuk ke pemerintah Kabupaten Nduga.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Harry Hikmat memastikan, dirinya akan melaporkan hal ini dan mengupdate laopran terkini terkait kejadian yang terjadi.
“Paling tidak, dari pertemuan ini kami dapat gambaran kongkrit terkait upaya pemerintah dan TNI/Polri, dan dinas sosial provinsi,” kata Harry Hikmat.(NP)