Wamena Kawat Timur, – Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Diaspora) Kabupaten Jayawijaya, Fatah Yasin mengakui, hingga saat ini Kabupaten Jayawijaya masih sangat minim Pelatih yang berlisensi.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/2/2019) Kadis Diaspoara Jayawijaya mengakui bahwa, selama ini Kabupate Jayawijaya masih kekurangan tenaga pelatih.
“Hampir semua cabang olahraga yang ada, belum ada tenaga pelatih yang sertifikasi, baik itu pelatih dan wasit,” ungkap Fatah Yasin.
Pihaknya selama ini telah mecari dan mengumpulkan data terkait jumlah tenaga pelatih dan wasit yang ada di Kabupaten Jayawijaya dari semua cabang olah raga, namun semuanya belum cukup bahkan bisa dikatakan belum ada khusus yang berlisesnsi.
Menurutnya, menjadi keharusan dan syarat memiliki sertifikat atau berlisensi jika ingin menjadi seorang pelatih atau wasit.
“Sampai saat ini kami selalu meminta data tentang pelatih namun tidak ada laporan, sehingga kami mengambil kesimpulan bahwa kita sangat terbatas untuk pelatih dan wasit yang berlisensi,” kata Fatah Yasin.
Sementara ini, Jelas Fatah Yasin, Diaspora telah melakukan pelatihan bagi 25 orang Pelatih Berlisensi Nasional kategori D dan pelatihan itu telah dilakukan pada dua tahun yang lalu, dimana dari 25 orang yang mendapatkan lisensi kategori D, baru satu orang yang berhak menyandang Lisensi C khusus permainan Sepak Bola.
Jelas Fatah, Olah raga saat ini adalah olah raga modern, sehingga sanngat penting bagi seseorang memiliki Sertifikat pelatih.
Kuranganya tenaga pelatih yang berlisesnsi, Fatah Yasin memastikan pihaknya akan segera melakukan identifikasi dan mengumpulkan data bagi para pelatih seluruh cabang olah raga yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
Sehingga setelah medapatkan data yang lengkap maka, Diaspora Kabupaten Jayawijaya akan melakukan koordinasi dengan PSSI dan selanjutnya akan melakukan pelatihan kepelatihan di Kabupaten Jayawijaya.
Selain masalah kurangnya Pelatih dan Wasit, Fatah Yasin juga mengakui kurangnnya sarana dan fasilitas cabang olah raga di Kabupaten Jayawijaya dan juga kurangnnya kompetisi olah raga yang digelar di Kabupaten Jayawijaya dari semua cabang olah raga yng ada.
Ditambahakan, masalah olahraga dan khususnya sepak bola, bukan hanya menjadi tanggungjawab dari pemerintah, melainkan menjadi tanggungjawab pihak Swasta, sehingga dirinya berharap adanya peran aktif pihak swasta yang ada di Kabupaten Jayawijaya untuk dapat bersama-sama pemerintah mengembangkan cabang olah raga yang ada di Kabupaten Jayawijaya.(NP)