STKIP – AW Wisudakan 96 Orang Dari 3 Prodi Berbeda

Proses Pemindahan Kuncir Pada Pelaksanaan Wisuda STKIP Abdi Wacana Wamena Dan Penyerahan Hadiah Kepada Mahasiswa Tebaik

Wamena Kawat Timur, – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Abdi Wacana (STKIP-AW) Wamena pada tahun 2019 telah berhasil mewisudakan 96 Wisudwan dari 3 Program Studi berbeda.

Sebanyak 96 orang yang telah di Wisudakan itu berasal dari Program Studi Bahasa Indonesia sebanyak 42 orang, Program Studi Bahasa Inggris sebanyak 23 orang dan Program Stusi Matematika sebanyak 31 orang.

Pelaksanaan Wisudanya sendiri dilakukan, Jumat (22/2/2019) yang ditempatkan di Gedung Aula Aithousa GKI Betlehem Wamena dan dalam pelaksanaan Wisuda itu, hadir juga Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, yang diwakili Staf Ahli Bupati drh, I Made Putra, Kapolres Jayawijaya, Dandim 1702 Jayawijaya serta unsur pimpinan perguruan tinggi yang ada di Jayawijaya juga orang tua dan tamu undangan lainnya.

STKIP – AW Wisudakan 96 Orang Dari 3 Prodi Berbeda

Ketua STKIP – AW, Simon Yigibalom, S.Pd.MKPd usai rangkain kegiatan Wisuda itu mengungkapkan, Wisuda yang dilaksankan oleh STKIP-AW merupakan Wisuda angkatan Ke-IX yang berasal dari 3 program Studi yang ada di STKIP-AW.

Menurut Simon Yigibalom, dari 96 orang yang telah di wisudakan, 46 orang diantaranya telah menyelesaikan tepat waktu atau selama 4 tahun, sedangkan sisanya ada yang menyelesaikan selama 5 sampai 6 tahun.

Dari lulusan ini, Simon Yigibalom berharap kepada pemerintah Kabupaten Jayawijaya agar supaya dapat mempergunakan tenaga guru yang telah diwisudakan oleh STKIP – AW terutama dalam penempatan kekosongan tenaga-tenaga guru di pelosok kampung yang ada di Kabupaten Jayawijaya.

“Ini supaya mereka tidak nganggur, tetapi mereka bisa ditempatkan di pelosok kampung yang kekosongan tenaga guru, karena masih banyak kekkurangan tenaga guru dan juga di Kabupaten Pemekaran,” ungkap Simon Yigibalom.

Terkait penempatan tenaga guru di tingkat Kampung dan Distrik, Simon Yigibalom menjelaskan, selama ini persoalan tenaga guru di pelosok kampung dan distrik selalu menjadi masalah dan belum diselesaikan pemerintah.

Menurutnya, pemerintah harusnya melihat kekurangan dan dapat menjawab penyebab kenapa seorang guru tidak betah untuk ditempatkan di tingkat Kampung dan Distrik.

“Ini masalah, karena situasi dan lingkunga, kedua tempat tinggal atau rumah guru dan juga kesejahteraan serta keamanan,” kata Simon Yigibalom.

Dijelaskan, semua ini saling berkaitan, sehingga sangat penting mnejadi perhatian agar tenaga guru yang ada di pelosok dapat bekerja dengan baik.

Kepada Wisudawan, Simon Yigibalom berpesan agar tenaga guru yang baru saja di Wisudakan untuk selalu bekerja dengan baik dan siap melayani peserta didik untuk membangun pendidikan yang lebih baik.

Sementara itu, Staf ahli Bupati Kabupaten Jayawijaya, drh. I Made Putra meyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada STKIP Wamena yanng telah berhasil mewisudakan 96 Wisudawan angkatan IX diahun 2019 dan juga telah membantu pemerintah Kabupaten Jayawijaya dalam meningkatkan sumberdaya manusia di Wilayah Kabupaten Jayawijaya dan pegunungan tengah Papua.

Dirinya berharap, keberadaan dan lulusan dari STKIP – AW dapat menjawab semua masalah klasisk di Tanah Papua tetang kuranganya tenaga guru, selain itu juga keberadaan STKIP – AW diharapkan dapat mencerdaskan masayarakat.

“Ini tidak hanya untuk STKIP-AW saja, tetapi saya minta kepada semua perguruan tinggi yang ada di Jayawijaya hendaknya dapat memiliki Visi yang sama dan berkomitment menerdaskan generasi muda yang ada di Jayawijaya,” kata I Made Putra.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *