Tragedi Banjir Sentani, Wagub : Harus Ada Kesadaran Kolektif Semua Pihak

Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal

SENTANI, Kawattimur – Terhadap sebab akibat banjir bandang Sentani, Kabupaten Jayapura, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal tegas menyatakan harus ada kesadaran kolektif semua pihak. Ketegasan itu disampaikan Klemen Tinal saat di cecar wartawan soal penyebab banjir bandang Sentani yang merupakan akibat luapan air bah dari Gunung Cyclop.

“Harus ada kesadaran kolektif dari semua, itu cagar alam, jangan lagi naik di Cyclop, jangan bikin hal aneh-aneh di atas, itu cagar alam, titik!!! Tidak boleh ada lahan apapun, tidak boleh tinggal di situ,” tegas Wagub, Selasa (19/3/2019).

Ia mengatakan tragedi yang terjadi di Sentani dilatarbelakangi tiga faktor, cuaca, manusia dan topografi. Dimana, terdapat 29 titik di Gunung Cyclop yang merupakan cagar alam, jadi tidak ada alasan apapun untuk di kompromikan. “Jadi kami minta dengan segala hormat kesadaran masyarakat,” tandasnya

Ia menjelaskan kejadian banjir Sentani saat ini adalah imbas dari ketidaksadaran manusia yang terkadang menganggap enteng. Fakta yang terjadi sekarang, di banding tragedi 2007 silam, kata Wagub, semua mata bisa melihat, menyaksikan dan merasakan bahwa kejadian kali ini sangat menyedihkan, korban begitu banyak dan terus bertambah.

Sehingga kami minta jangan kembali lakukan aktifitas apapun dengan alasan apapun di daerah cagar alam. ” tidak ada alasan, tidak ada pembenaran dalam hal ini,” tegas Klemen.

Ia mengatakan masih ada alternatif lain yang bisa dilakukan, tanpa harus beraktifitas di lokasi cagar alam. ” cyclop itu cagar alam, bukan tempat beraktifitas dalam bentuk apapun untuk menghidupi ekonominya. Ini jadi pelajaram berarti untuk kita semua,” katanya

Dan kedepan jika ada situasi yang terjadi di Cykclop akibat akumulasi dari kejadian sebelnya, maka itu akan menjadi tanggung jawab pemerintah.

” apakah itu relokasi, apapun itu, nanti pemerintah akan pikirkan yang terbaik untuk masyarakat agar status Cyclop sebagai cagar alam dapat berfungsi baik,” katanya

Sebab jika Cyclop berfungsi sesuai peruntukkan, tentulan untuk kebaikan masyarakat juga. ” Di situ ada mata aif, tapi karna orang tidak jaga baik, hari ini jadi air mata,” katanya.

Wagub juga menyasar Pemerintah Kabupaten agar jangan seenaknya keluarkan ijin mendirikan perumahan di lokasi yang sudah di larang. “Staf pak Bupati, kaki tangan pak Bupati jangan sembarang keluarkan ijin bangunan, di tempat-tempat bantaran kali, lokasi air jangan beri ijin dirikan pemukiman, yang untung itu si pemilik pemukiman tapi yang meninggal banyak,” kata Wagub

Ini menjadi pelajaran bersama, kata Wagub kembali tegaskan hati-hati keluarkan IMB. Amdal harus jelas untuk daerah tabi, karena dari kultur tanah, topografinya sangat tidak baik, sehingga jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian saat ini timbul kembali.

Tak hanya pemerintah, pengusaha juga di minta untuk lebih sadar diri, jangan hanya karna memburu keuntungan, menghalalkan segala cara. Wagub bahkan membeberkan temuan adanya pemalsuan IMB oleh oknum developer

“Harus ikuti aturan yang ada, semalam rapat itu terkuak sebagaimana penyampaian pak Kapolda ada yang memalsukam IMB, satu orang palsukan dengan bangun rumah sederhana, kualitas tidak benar, ambil uang rakyat?? Dan sekarang hari ini orang banyak meninggal?? Itu orang ada dimana? itu orang harus di proses agar jadi pembelajaran untuk kita semua,” tandasnya.

Ia menambahkan, pemerintah pastinya memberikan yang terbaik bagi masyarakat, dan demikian juga masyarakat, agar berfikir yang baik untuk dirinya sendiri dan semua. (TA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *