OSO juga Minta Mahar kepada Kader Hanura Papua

Ketua Fraksi Hanura DPR Papua Yan Permenad Mandenas

Kawattimur, Osman Sapta Odang Ketua Umum Hanura yang sudah dipecat melalui Munaslub, ternyata juga meminta mahar kepada kader partai di ujung timur Papua. Seperti yang diungkapkan Yan Permenas Mandenas Ketua Fraksi Hanura DPR Papua, ia dimintai mahar saat hendak maju menjadi calon bupati di Pilkada Biak.

“Ya, saya juga dimintai mahar oleh OSO, saat ingin maju di Pilkada Mahar, padahal saya adalah pendiri partai Hanura di Papua,”ujar Yan Mandenas Melalui pesan elektroniknya Jumat 19 Januari.

Yan mengatakan, meski berulangkali bertemu dan menjelaskan bahwa dirinya bukan sekedar kader, tapi juga pendiri partai, OSO tetap tidak mengindahkan, tetap meminta mahar. “Tidak ada kebijakan bagi kader yang telah bersusah payah mendirikan partai dari nol, OSO tetap minta mahar,”ungkap Yan Mandenas yang dicopot dari Ketua Hanura Papua tanpa alasan jelas.

Karena harus membayar mahar, kata Yan Mandenas, dirinya memutuskan tidak maju menjadi calon di Pilkada Biak tahun ini. “Saya seperti merasa bukan di rumah sendiri di Hanura selama dipimpin OSO, dia bukan Ketum yang bijak serta Arief dalam memimpin dan mengelola partai. Saya pun putuskan tidak maju Pilkada Biak, padahal rakyat disana meminta dan Biak merupakan basis suara yang mengantarkan saya 2 periode duduk di parlemen Papua,”terang Yan.

Jika kini OSO dilengserkan sebagai Ketum, sambung Yan, itu merupakan aspirasi seluruh kader Hanura si Indonesia . “Yang hadir di Munaslub untuk mengganti OSO adalah pengurus pemilik Hanura ditingkat bawah, seperti yang dikatakan Ketua Dewan Pembina Wiranto. Kami kader ingin Marwah partai dikembalikan,”tuturnya

Pasca kepemimpinan OSO, seluruh kader Hanura akan kembali terus berjuang untuk membesarkan partai.”Kami akan kembal kutukan panji Hanura terutam di ufuk timur Indonesia,”pungkasnya, (Bram)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *