Jayapura- Kawattimur,Juru Bicara Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Muhammad Aidi mengungkapkan jenazah Sertu Surya Ganda Putra Silalahi anggota Kodim 1705 Paniai, yang menjadi korban penganiayaan disertai pembacokan oleh sekelompok pemuda di Kampung Waroki Distrik Nabire Barat, telah diterbangkan ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara, untuk disemayamkan.
“Jenazah almarhum Surya kemarin sore, sudah diterbangkan menggunakan pesawat Sriwijaya Air ke Medan untuk disemayamkan oleh pihak keluarga almarhum,” terang Aidi saat dihubungi dari Kota Jayapura, Rabu 24 Oktober 2018.
Disinggung mengenai senjata api (senpi) milik Sertu Surya yang digunakannya untuk upaya beladiri saat dilakukan pengeroyokan serta pembacokan oleh sekelompok pemuda yang dalam pengaruh minuman keras (miras) itu, Aidi mengatakan senjata itu tidak sempat dirampas kelompok tersebut. Polisi datang dan segera mengamankan senjata milik Surya, tak lama setelah ia mengeluarkan tembakan.
“Senjata yang digunakan Surya langsung kita amankan. Tidak sempat dibawa kabur, lantaran saat kejadian anggota polisi yang mengetahui hal tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian,” terangnya.
Aidi menuturkan, kasus penganiayaan dan pembacokan yang mengakibatkan parajurit kodam XVII Cenderawasih dari satuan Wilayah Kodim 1705 meninggal dunia itu, sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan proses hukum.
“Sepenuhnya telah kami serahkan kepada rekan kami kepolisian untuk melakukan penyidikan dan penyilidikan lebih lanjut,” jelasnya.
Diketahui, kasus penganiayaan dan pembacokan yang mengakibatkan Sertu Surya meninggal dunia dengan luka sabetan parang dileher, terjadi di Kampung Waroki Distrik Nabire Barat, Senin (22/10) sekitar pukul 19:45 WIT.
Berawal ketika korban hendak menjalakan tugas sebagai Babinsa. Ketika didalam perjalan dan saat melewati sebuah jembatan, korban dicegat oleh sekelompok pemuda yang diduga berjumlah 7 orang. Selain korban meninggal dunia, diduga satu pelaku pengeroyokan dan pembacokan pun tewas diduga ditembak oleh Sertu Surya sebelum tewas dengan luka bacok dilehernya. (Ara)