Jayapura-Kawattimur, Pasca terjadinya peristiwa penyanderaan dan pemerkosaan terhadap guru dan tenaga medis di distrik Mapenduma kabupaten Nduga oleh sejumlah kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) membuat guru serta tim medis lainnya meminta untuk kembali ke asal mereka masing-masing lantaran ketakutan akan mengalami hal yang sama.
Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf J.Binsar Parluhutan Sianipar mengungkapkan, terkait kasus tersebut memang banyak sekali penderitaan di Kabupaten Nduga, khususnya bagi guru dan para tim medis yang sudah rela meninggalkan keluarga demi menjalankan tugas di daerah pegunungan Papua.
Tapi apa daya, kabar yang menyedihkanlah yang akan mereka bawa pulang karena perbuatan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Ia turut prihatin kepada tenaga pendidik dan para tenaga kesehatan yang sudah mengalami penderitaan selama berada di Mapenduma.
“Mereka minta untuk kembali, lantaran rasa ketakutan terus mengantui serta trauma berat karena mendapatkan tindakan kriminal dari orang yang bejat serta tidak punya akal sehat,” tegasnya di hadapan Wartawan di Jayapura (25/10).
Binsarpun sangat menyayangkan permintaan tegana pendidik serta tenaga kesehatan yang memilih untuk kembali dengan perasaan yang penuh kesedihan, padahal kita ketahui bersama masalah pendidikan dan kesehatan itu sangat penting di Papua.
“Sebenarnya ini sangat di sayangkan, padahal mereka datang untuk memberikan edukasi baik dari pendidikan mapun kesehatan kepada masyarakat disana, tetapi karena mereka di intimidasi apalagi sampai di perkosa jadinya mereka ketakutan dan mereka memilih untuk kembali,” jelasnya.
Kata Binsar, permintaan korban akan di proses. ia berharap kedepan akan ada tindak lanjut untuk menyelesaikan kejadian tersebut. “Beberapa waktu kedepan, kami juga akan membuat kegiatan di wilayah Nduga untuk membina masyarakat dan menjamin rasa aman masyarakat di seluruh Wilayah Nduga Ini program Korem 172/PWY mulai bulan depan,” tutupnya. (Tan).