Jayapura,Kawattimur – PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region XVIII Maluku – Papua, terpaksa harus menghentikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ke Kabupaten Nduga, pasca dibantainya puluhan pekerja jembatan oleh Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TNP-PB) di Bukit Kabo, Distrik Yigi, Nduga pada Minggu 2 Desember lalu.
“Memang selama 3 hari terakhir ini kami telah menghentikan sementara pendistribusian BBM ke Kabupaten Nduga dengan alasan faktor keamanan. Hanya sementara ini aja loh..! sampai situasi benar-benar memungkinkan,” ungkap General Manager Pertamina Mor VIII, Iin Febrian kepada wartawan di Kota Jayapura, Kamis 6 Desember 2018.
Febrian memastikan, bahwa pemberhentian ini hanya sementara waktu, namun apabila situasi keamanan di Nduga sudah dinyatakan kondusif maka pendistribusian BBM bersubsidi ke wilayah itu akan dilaksanakan kembali.
Ia menerangkan, selama ini pendistribusian BBM bersubsidi ke Nduga dilakukan oleh PT.Pertamina sebanyak sekali dalam setiap bulannya.
Diketahui, Kabupaten Nduga yang ber-ibukota di Keneyam ini memiliki satu agen pendistribusian minyak subsidi (APMS) dengan jatah rutin BBM bersubsidi sebanyak 30 kilo liter.
“Safety menjadi perhatian utama kami, jika dari aparat keamanan sudah memastikan status keamanan di sana maka dimungkinkan kami akan melaksanakan supply dan distribusi BBM ke wilayah itu,” jelasnya.
Febrian menambahkan, hingga kini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak keamanan guna memonitoring perkembangan status keamanan terkini di Nduga, hingga akan dilakukan pendistribusian BBM. PT.Pertamina pun masih memantau persediaan stok BBM yang ada di APMS Nduga.
“Kami berharap sekali situasi di Nduga segera Kondusif, sehingga Pertamina bisa mensuplay BBM kesana tanpa memberi rasa kekhawatiran bagi kami dalam proses distrubusi,” kata Febrian mengharapkan. (Ara)