Kontak Senjata Dengan OPM di Nduga, 2 Prajurit TNI Terluka

Ilusrasi jalan trans Papua

Jayapura-Kawattimur, Kontak senjata antara Kelompok Bersenjata OPM dengan prajurit TNI terjadi di Distrik Yigi Nduga, Selasa 11 Desember. Dua prajurit TNI terluka, sementara di pihak Kelompok beraenjata belum diketahui.

Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih M Aidi mengatakan, Keompok bersenjata menembaki Pos TNI Yigi. “Karena ditembaki, personil kami balasa dan terjadi aksi baku tembak,”ujarnya.

Mengenai kronologis kejadian, kelompok bersenjata menembaki Pos TNI dari ketinggian.
“ Pos TNI yang baru di bentuk di Yigi pasca terjadinya pembantaian terhadap puluhan Karyawan PT. Istaka Karya di Puncak Kabo Distrik Yigi tanggal 02 Desember lalu, mendapatkan serangan dari pihak kelompok Separatis.

Arah serangan dari arah barat dari atas ketinggian jarak sekitar 500-600 m dari pos TNI, kondisi medan rimbun tertutup pohon-pohonan,”ucqpnya.

Lalu Anggota TNI yang ada di Pos berusaha membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak.

“Mendapatkan serangan, Prajurit TNI bukannya lari meninggalkan Pos, tetapi separuh kekuatan berusaha melakukan pengejaran kearah datangnya serangan dipimpin oleh Dan Pos Lettu Inf Ardan. Sedangkan sisanya mengamankan Pos dan mengikat tembakan,”ubgkapnya.

Kelompok Bersenjata melarikan diri secara terpencar masuk hutan dengan sesekali melancarkan serangan. “Namun pasukan tetap melakukan pengejaran dengan memanfaatkan jejak mereka yang ditemukan,”terang Aidi.

Akibat serangan tersebut dua orang Prajurit mengalami luka tembak.

Korban Pratu Budi luka tembak di Bahu dan Praka Aswad luka ringan di pelipis karena recosed munisi,”terangnya.

Saat ini sedang dilaksanakan proses evakuasi korban melalui jalur darat dari Yigi ke Mbua, untuk selanjutnya nanti akan dievakuasi melalui jalur udara menggunakan Hellycopter dari Mbua ke Wamena.

“Belum diketahui dari pihak Kelompok Bersenjata apakah ada jatuh korban atau tidak, karena jarak yang cukup jauh dengan kondisi medan ekstrim dan tertutup. Namun pada saat kontak tembak, prajurit berusaha membalas tembakan secara terarah dan terbidik.

Faktor kesulitan tentunya adalah kondisi geografis yang sangat ekstrim dan penguasaan medan. Kelompok KKSB sudah sekian lama hidup di medan tersebut, mereka dapat menyusuri hutan tampa sarana kompas dan peta atau alat bantu lainnya. Namun demikian kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat prajurit dalam pelaksanaan tugas dengan memanfaat segala sarana dan kemampuan yang dimiliki.

Situasi saat ini di Yigi setelah TNI menempatkan Pos di daerah tersebut, masyarakat yang tadinya lari berlindung ke hutan sudah mulai berangsur-angsur kembali ke kampung.

Sesuai data yang berhasil dihimpun bahwa pelaku Kelompok Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya bukan berasal dari Yigi, kalaupun ada jumlahnya hanya beberapa orang. Sedangkan Egianus Kogoya sendiri sesuai dengan data berasal dari Distrik Mapenduma.

Hal ini diperkuat berdasarkan keterangan dari saksi yang selamat bahwa pada saat kejadian warga Masyarakat asli di Distrik Yigi berusaha mencegah Kelompok bersenjata melakukan tindakan keji tersebut. Bahkan saat OPM melaksanakan penyisiran ke kampung-kampung, warga asli Yigi berusaha melindungi warga pendatang yang sedang melakukan pekerjaan beberapa bangunan di Yigi. Mereka memberitahukan kepada para pekerja agar segera lari menyelamatkan diri ke hutan karena Kelompok bersenjata sedang mencari dan akan menangkap mereka. (Ba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *