Jayapura-Kawattimur, Sebuah kapal layar wisata jenis Yacht dengan nama Kapal SV. Yacht Sept A Vivre yang berbendera Belanda memasuki perairan Merauke di Selatan Papua, Jumat 11 Sore. Kapal berlayar dari Australia menuju Indonesia dan Singapore Kehabisan bakar.
Juru Bicara Polda Papua Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kapal berbendera Belanda itu memasuki perairan Merauke tanpa ijin lebih dulu sehingga dikejar oleh Kapal Patroli Angkatan Laut.
“Kapal Sea Hunter Satrol Lantamal XI melakukan pengejaran hingga Kapal Yacht lego jangkar di depan Pelabuhan Perikanan Merauke,”ujar Kamal Sabtu 12 Januari.

Kapal Sea Hunter Satrol Lantamal XI melaksanakan pemeriksaan terhadap kapal Yacht tersebut.
“Asintel Danlantamal XI Kolonel Laut (T) Totok Nuryanto, S.T., Dansatrol Lantamal XI Letkol Laut (P) Rizky Prayudi, Kaur Ops Tim Intel Lantamal XI Kapten Laut (P) Ali, Kasubsi Intel Beacukai Merauke Saudara Angga, Katim Pelaksana Harian Imigrasi Merauke Saudara Thomas dan Kasat Polair Polres Merauke AKP Sakka tiba di dermaga pelabuhan perikanan Merauke selanjutnya melakukan pemeriksaan dokumen dan fisik kapal serta crew Kapal Yacht Sept A Vivre dengan menggunakan sea Hunter Satrol Lantamal XI,”ungkapnya.
Bagian dalam kapal dan barang bawaan serta muatan Kapal Yacht Sept A Vivre tak luput dari pemeriksaan. “Tidak ditemukan hal menonjol/kerawanan terhadap barang bawaan serta muatan kapal Yacht Sept A Vivre,”paparnya..
Selama proses pemeriksaan dokumen keimigrasian dan barang bawaan dan muatan kapal layar wisata SV. Sept A Vivre, tidak ditemukan adanya pelanggaran dokumen maupun barang.
Data penumpang kapal antara lainc Crew Mr. Willem Wouter, Belanda , 29-03-1990 no.pasport : 5959849252, Crew Mr. Rogier Roelant, Belanda, 11-03-1988 no pasport : 5799422351, Crew Mr. Bastiaan Floris, Belanda, 23-01-1990 no pasport : 4382826210
Data kapal antara lain:
SV : Yacht Sept A Vivre , Nahkoda : Mr. Willem Wouter, Asal/bendera : Belanda, Panjang : 12,37 M, Lebar : 7,09 M, Type : Voilier A Moteor Catamaran – LAGOON 410.
Selama proses pemeriksaan dokumen keimigrasian dan barang bawaan dan muatan kapal layar wisata SV. Sept A Vivre, tidak ditemukan adanya pelanggaran dokumen maupun barang.
Kapal layar wisata SV. Sept A Virre memiliki rute pelayaran antara lain, Australia – Indonesia – Singapore -Malaysia – Thailand – Srilangka – Oman – Egypt.
“Kapal tersebut masuk di Perairan Sungai Maro Merauke dikarenakan kehabisan BBM dan bahan makanan sehingga Kapten Kapal Yacht Sept A Vivre memutuskan untuk masuk ke perairan sungai Maro,”kata Kamal.
Setelah melaksanakan pengisian BBM dan Bama Kapal Yacht Sept A Vivre akan Langsung meninggalkan perairan Merauke dan melanjutkan pelayaran ke kepulauan Tanimbar. (Ba)